get app
inews
Aa Text
Read Next : Nava Hotel Tawangmangu Suguhkan Event Kegembiraan Natal dan Tahun Baru 2025

Akhiri 2024, Laba Bersih PUDAM Tirta Lawu Karanganyar Meroket Tembus Rp 5 Miliar Lebih

Senin, 30 Desember 2024 | 20:49 WIB
header img
Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Prihanto beberkan kinerja di sepanjang 2024 (Foto: iNewskaranganyat.id/Muhammad Bramantyo)

Kedua pengembangan jaringan transmisi HDPE di Perumnas Palur mulai dari perempatan Perumnas Palur sampai Indomaret Perumnas Palur.

Ketiga pengembangan jaringan transmisi JLS segmen 1 mulai dari Serut, Popongan sampai jembatan Temu Ireng. Keempat  pengembangan jaringan transmisi JLS segmen 2 mulai dari Jembatan Temu Ireng sampai ke perempatan Lalung.

"Kelima adalah pengembangan jaringan khusus program strategis nasional SPAM paralympic traine center," lanjutnya. 

Keenam pengembangan jaringan distribusi di wilayah pelayanan PUDAM Tirta Lawu.  Dan terakhir adalah optimalisasi jaringan sumber dalam upaya peningkatan kapasitas produksi.

Ditambahkan Prihanto penyumbang terbesar pendapatan PUDAM diperoleh dari pajak air dan pendapatan lain-lain seperti pemasangan sambungan baru dan pendapatan dari unit usaha berupa pembuatan es cristal. 

Sementara untuk program di tahun 2025 ada rencana untuk pembangunan Kantor PUDAM Tirta Lawu  dan penggantian pipa yang ada di Jatiyoso dari waduk Jlantah hingga Jatipuro.

Sebelumnya di sana sudah ada jaringan tapi masih menggunakan pipa kecil. Berasal dari sumber yang ada di Wonokeling yakni Sumber Waduk Kembang yang memiliki  debit air besar. 

"Sayangnya belum bisa ditarik ke Jatipuro  hanya bisa di posisi waduk Jlantah yang dipecah menjadi 2  masuk ke Jumapolo dan Jatipuro," imbuhnya. 

Ditahun yang sama, kemungkinan di akhir bulan Februari akan ada penggantian pipa induk dari Reservoir Ngemplak sampai Ngumpeng. 

Kemudian dari reservoar Serut ke DPR sampai Telkom. Dimana pipa yang tertanam sudah cukup lama, sejak PDA berdiri. 

"Nilainya sekitar Rp. 2 Miliar. Seperti yang ada di depan kantor DPRD adalah pipa induk   jaman Belanda," pungkasnya.***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut