Kedua pengembangan jaringan transmisi HDPE di Perumnas Palur mulai dari perempatan Perumnas Palur sampai Indomaret Perumnas Palur.
Ketiga pengembangan jaringan transmisi JLS segmen 1 mulai dari Serut, Popongan sampai jembatan Temu Ireng. Keempat pengembangan jaringan transmisi JLS segmen 2 mulai dari Jembatan Temu Ireng sampai ke perempatan Lalung.
"Kelima adalah pengembangan jaringan khusus program strategis nasional SPAM paralympic traine center," lanjutnya.
Keenam pengembangan jaringan distribusi di wilayah pelayanan PUDAM Tirta Lawu. Dan terakhir adalah optimalisasi jaringan sumber dalam upaya peningkatan kapasitas produksi.
Ditambahkan Prihanto penyumbang terbesar pendapatan PUDAM diperoleh dari pajak air dan pendapatan lain-lain seperti pemasangan sambungan baru dan pendapatan dari unit usaha berupa pembuatan es cristal.
Sementara untuk program di tahun 2025 ada rencana untuk pembangunan Kantor PUDAM Tirta Lawu dan penggantian pipa yang ada di Jatiyoso dari waduk Jlantah hingga Jatipuro.
Sebelumnya di sana sudah ada jaringan tapi masih menggunakan pipa kecil. Berasal dari sumber yang ada di Wonokeling yakni Sumber Waduk Kembang yang memiliki debit air besar.
"Sayangnya belum bisa ditarik ke Jatipuro hanya bisa di posisi waduk Jlantah yang dipecah menjadi 2 masuk ke Jumapolo dan Jatipuro," imbuhnya.
Ditahun yang sama, kemungkinan di akhir bulan Februari akan ada penggantian pipa induk dari Reservoir Ngemplak sampai Ngumpeng.
Kemudian dari reservoar Serut ke DPR sampai Telkom. Dimana pipa yang tertanam sudah cukup lama, sejak PDA berdiri.
"Nilainya sekitar Rp. 2 Miliar. Seperti yang ada di depan kantor DPRD adalah pipa induk jaman Belanda," pungkasnya.***
Editor : Ditya Arnanta