KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Keberhasilan PUDAM Tirta Lawu mencapai target kerja pada triwulan ketiga tahun 2023 tak lepas dari kepiawian Prihanto membangun kerjasama tim. Siapa sangka, anak desa kecil di Karanganyar ini sukses mengelola PUDAM Tirta Lawu.
Bila sebelumnya mengupas tentang "Menyibak Motto Hidup Tomorrow is Today Milik Prihanto Hingga Sukses Angkat PUDAM Tirta Lawu Karanganyar", kali ini "Mengenal Sosok Prihanto, Anak Desa yang Sukses Bangun PUDAM Tirta Lawu Karanganyar" yang selama ini dari tahun ketahun berjalan ditempat, kini menjadi terbaik kedua di Jawa Tengah.
Sejak ditugaskan menjadi Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Karanganyar oleh Bupati Juliyatmono, setelah satu periode menjadi Direktur Utama Bank Karanganyar, Prihanto dihadapkan dengan sejumlah pekerjaan rumah yang harus dikerjakan.
Namun pelahan namun pasti, hanya dalam waktu delapan tahun, Prihanto berhasil membangun PUDAM Tirta Lawu mencetak keuntungan. Tak banyak bicara, Prihanto lebih memilih untuk bekerja.
Tak heran bila akhirnya Prihanto berhasil membawa PUDAM Tirta Lawu memenuhi target penambahan 2,6 ribu sambungan rumah (SR) untuk pelanggan baru, terpenuhi di akhir Oktober 2023. Sehingga total jumlah pelanggan perusahaan milik Pemkab Karanganyar itu menjadi lebih dari 76 ribu pelanggan.
Sebagai seorang pemimpin, penggemar Rhenald Kasali yang merupakan bapak perubahaan serta dua tokoh motivator nasional Merry Riana dan Abdi Suardian terus berpikir bagaimana carannya mengembangkan PUDAM Tirta Lawu.
Inovasi coba dilakukan oleh Prihanto. Salah satunya dengan membuka usaha baru yakni bisnis es kristal (crystal ice).
Ternyata, mesin bisnis PUDAM Tirta Lawu ini berkembang pesat. Melalui diversifikasi bisnis ini, Perumdam Tirta Lawu tidak hanya dapat diserap pasar semua produknya, tapi juga sudah terbukti menguntungkan. Lebih mentereng dari bisnis AMDK (air minum dalam kemasan). Bahkan lebih menggiurkan dari bisnis air bersih.
Lebih lanjut dia menjelaskan, secara bisnis, inovasi ini sudah terbukti menguntungkan. Dirinya sudah melakukan komparasi keuntungan dibanding usaha-usaha lain, baik itu air minum maupun air minum dalam kemasan (AMDK).
“Untuk harga satu ton air dengan tariff industri 2 senilai Rp5.200. Tapi harga satu ton es kristal milik PUDAM senilai Rp500 ribu,” kata dia.
“Juga untuk air bersih, dengan kapasitas setara 1.372 meter kubik (m3) golongan tariff industry besar niainya Rp11.061.000, akan tetapi, untuk es kristal dengan kapasitas 6 ton setara 1.372 m3 bisa mendapatkan dana mencapai Rp778.191.250,” tandasnya lagi, bangga.
Sementara jika dikomparasi secara bisnis antara bisnis AMDK dengan bisnis air kristal, dari analisanya, tetap low cost and risk ketimbang bisnis AMDK yang high cost and risk. Belum lagi risiko-risiko lainnya yang masih besar dan tetap menjadi tantangan besar ke depanya.
Seperti di AMDK, ada kendala perizinan dan persyaratan yang komplek, persaingan juga sangat kompetitif, pangsa pasar terbatas, serta tidak bisa mengendalikan harga. Sedangkan untuk bisnis es kristal ini, yaitu perizinan dan persyaratan sederhana, persaingan tidak kompetitif, pangsa pasar luas, serta tentu saja bisa mengendalikan harga.
“Dengan kondisi tersebut, terbukti bisnis kami (es kristal) terus meningkat. Di tahun lalu, sejak Januari-Desember trennya terus meningkat. Teringgi penjualan di bulan Juli sebanyak 193.290 dengan nilai Rp101.581.500. Namun nilai penjualan tertinggi di Oktober mencapai Rp103.655.750 dari volume penjualan 168.525. sehingga totalnya di tahun lalu dengan volume 1.372.425 dengan nilai Rp778.191.250. Sehingga profit yang kami raih sebanyak Rp127.840.862,” tutur dia.
Editor : Ditya Arnanta