Segala upaya penyelamatan obyek wisata Jumog agar kembali naik jumlah kunjungan wisatawan sudah dilakukan. Salah satunya dengan menggandeng pemilik akun-akun besar di media sosial baik instagram dan facebook dalam promosi tersebut.
"Kami tegaskan ya, tidak ada penutupan air terjun Jumog. Itu hanya isu murahan. Air Terjun Jumog, aman dan tidak ada penutupan,"tegasnya.
Pelaku UMKM di obyek wisata Jumog terkena imbas sepi sejak isu hoax obyek wisata air terjun itu tutup (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Teroisah Badan Pengawas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berjo, Agung Sutrisno mengaku geram dengan beredarnya isu murahan yang mengatakan bila obyek wisata air terjun Jumog tutup.
Menurutnya beredarnya isu murahan itu jelas merugikan banyak pihak. Tidak hanya wisatanya sepi pengunjung tapi juga tapi berdampak dengan pedagang juga pengelola parkir. Mereka masyarakat yang mencari nafkah di kawasan tersebut.
"Saya sampaikan tidak ada penutupan wisata air Terjun Jumog dan Telaga Madirda. Tetap buka seperti biasa," tandasnya.
Preti, warga Jumog yang sehari-hari ngojek di wisata Jumog mengaku pendapatannya menurun drastis. Preti mengantar pengunjung dari lokasi parkir ke pintu masuk Jumog dengan tarif Rp. 5 ribu.
"Beberapa hari ini sepi, dari tadi pagi baru ngantar satu pengunjung. Biasanya dapat paling sedikit Rp. 80 ribu perharinya,"terangnya.***
Editor : Ditya Arnanta