Belum lama ini, nama AZ terpampang dalam iklan online. Dalam iklan itu, AZ menawarkan jasa fasilitas kawin siri. AZ mengaku, iklan itu dibuat atas inisiatifnya sendiri.
Karena iklan online itulah, yang membuat media ini mencoba menghubungi pemasang iklan online tersebut. Untungnya, AZ bersedia untuk ditulis. Dengan satu syarat, dirinya tidak mau diambil fotonya.
"Sudah banyak yang saya nikahkan, mulai dari artis, anggota dewan, hingga anak pejabat," ujar AZ memulai pembicaraan mengenai bisnisnya.
Dia mengaku tak sembarangan dalam menikahkan pasangan yang datang. Menurutnya, meski nikah siri tak diakui negara, tapi nikah siri sah di mata agama. Sehingga ada syarat-syarat yang harus dipenuhi saat pasangan ingin menggunakan jasanya.
"Jadi saya tidak mau nikah siri dibuat main-main. Kalau tidak bisa melantukan salah satu surat (alquran) saja, maka saya tidak mau menikahkan. Silakan cari orang lain yang mau menikahkan tanpa harus bisa baca ayat suci Alquran," papar AZ.
Selain syarat tersebut, dia juga meminta calon mempelai mengisi surat pernyataan, seperti layaknya pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA). Dalam ritual nikah siri, juga akan ada saksi dan wali mempelai perempuan.
"Kalau laki-laki itukan tidak perlu saksi, tapi kalau perempuan itu wajib pakai saksi. Kalau tak punya saksi, bisa beli saksi, saya juga menyediakan," ungkapnya.
Pasangan yang menikah di tempat AZ juga akan mendapatkan buku pernikahan setelah resmi menjadi suami istri. Surat ini sengaja dikeluarkan oleh AZ untuk dipegang kedua mempelai nikah siri.
"Jadi kalau ada yang meragukan hubungan mereka, tinggal menunjukan surat tersebut. Surat itu bisa dipertanggungjawabkan secara hukum juga," ujarnya.
Biasanya, pengguna jasanya melangsungkan pernikahan di rumah ini. Namun bila calon mempelai ingin di tempat lain, ia pun tak keberatan.
“Jadi saya bisa saja fleksibel, di mana saja tempatnya yang penting kasih tahu dua hari sebelumnya," terangnya.
Jasanya itu tidak diperoleh secara gratis. AZ mematok biaya sebesar Rp1 juta untuk setiap pernikahan siri. Dia menjelaskan, uang tersebut digunakan untuk keperluan pernikahan, termasuk membeli makanan dan minuman.
"Saya keluarkan Rp300 ribu untuk hidangannya kemudian untuk jasa para saksi. Bersihnya saya menerima Rp500 ribu," ujarnya seraya menyebutkan dalam sebulan bisa menikahkan lebih dari 100 pasangan.
Editor : Ditya Arnanta