KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Ratusan warga Munggur yang tergabung dalam Gerakan Munggur Memanggil (GBM) menggelar aksi demo didepan Balai Desa Munggur, Mojogedang, Karanganyar, Kamis (3/10/2024).
Aksi demo yang digelar keempat kalinya, tuntutan mereka masih sama, yakni penuntasan dugaan pungutan liar pengurusan bea balik tanah Rp500.000 hingga Rp2 juta per sertifikat, yang belum juga dipenuhi pihak Desa.
Sekira pukul 14.00 WIB aksi yang diawali long march dari depan Sekolah Menengah Pertama ini mereka lakukan dengan menggelar treatrikal didepan kantor Balai Desa.
Situasi kian panas, massa melontarkan kata kata menghujat pada Kepala Desa. Bahkan pagar Balai Desa Munggur nyaris roboh didorong massa pendemo.
Selain berorasi, massa pun menggelarbtreatrikal itu. Para pendemo memperagakan adanya warga yang hendak mengurus bea balik nama sertifikat.
Saat di Balai Desa, warga itu bertemu langsung oleh Kepala Desa Munggur Sular yang diperagakan pendemo lainnya dengan menggunakan topeng bergambar wajah Kepala Desa.
Dan pada Kepala Desa, warga itu mengutarakan maksud untuk mengurus bea balik nama sertifikat.
Selanjutnya, dalam treatrikal itu, warga yang menggunakan topeng wajah sang Kepala Desa mengatakan siap membantu asal ada biaya balik nama. Mendengar hal itu, warga itu pun mengambil dompet dan mengeluarkan sejumlah uang seperti yang diminta.
Tak hanya menggelar treatrikal, para pendemo ini membawa spanduk yang bertuliskan kecaman dan bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Kepala Desa saat ini.
Koordinator Aksi, Imam Some Pentol mempertanyakan sikap dari pihak Kecamatan dan Kabupaten yang belum juga mengambil tindakan apapun pada Kepala Desa Munggur Sular.
Padahal mereka sudah berulang kali menunjukan bukti adanya dugaan pungli. Namun seakan bukti yang mereka sodorkan dianggap angin lalu.
Editor : Ditya Arnanta