KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Pasca terpilih dalam Musyawarah Daerah (Musyda) PDM Karanganyar mengelar pelatihan ideologi politik dan organisasi (Ideopolitor) bagi 300 pengurus periode Muktamar ke-48 di aula MIM Karanganyar, Minggu (14/10/2023).
Ketua PDM Karanganyar, Muh Arief mengatakan kegiatan yang dihadiri sembilan pleno berserta Ketua Majemis dan pembantu pimpinan (UPP) PDM yang terpilih ini sekaligus rapat kerja PDM Karanganyar periode 2022-2027.
"Diharapakan dengan Ideopolitor yang dilanjutkan dengan Rakorda ini semua Majelis dapat sinergi bergerak cepat bekerja sesuai program dan tupoksi masing masing,"ujarnya dalam rilis yang diterima iNewskaranganyar.id Minggu (16/10/2023).
Dalam pelatihan ideologi politik dan organisasi (Ideopolitor) terbagi dalam beberapa bagian.
Pada bagian pertama, seluruh personel Majelis dan Lembaga PDM Karanganyar diberi pembekalan wawasan kemuhammadiyahan dalam aspek ideologi, politik dan organisasi (Ideopolitor)
Pembekalan ini diberikan langsung Wakil Ketua PWM Jateng Prof Zakiyudin.
Dalam materi pertama, personel Majlis dan Lembaga PDM Karanganyar mendapatkan banyak wawasan sekitar karakter Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yakni mulai ciri gerakan Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah, langkah Muhammadiyah, konsep Ummah, Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (MIYS), dan civil society, Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah, serta Gerak Peradaban Muhammadiyah.
Materi Mangaj Tarjih disampaikan Wakil Ketua PWM Jateng, Prof Fatah Santoso.
Ia menyampaikan seputar didirikannya Majelis Tarjih. Menurutnya, Majelis Tarjih ini didirikan sebagai upaya antisipasi terhadap munculnya perselisihan masalah agama di kalangan warga Muhammadiyah.
Pendekatan yang dipakai Majelis Tarjih yakni menggunakan tiga metode, pendekatan tekstual bersumber pada Al-Qur’an dan Hadis, pendekatan burhani yang memberi ruang pada akal dan ilmu pengetahuan, serta pendekatan pada ketajaman intuisi dan kepekaan nurani.
“Dalam perkembangannya, Manhaj Tarjih adalah ijtihad itu sendiri, yakni suatu sistem yang memuat seperangkat wawasan, sumber, pendekatan, dan prosedur-prosedur teknis tertentu yang menjadi pegangan dalam kegiatan ketarjihan,” jelasnya.
Editor : Ditya Arnanta