Gagal Take Off
Suami Ima Yoanita, Basit mengatakan kejadian itu terjadi sekira pukul 16/30 WIB. Saat itu dirinya bersama korban dan rombongan lainnya memang ingin berlibur kedaerah Ngargoyoso.
Setelah menginap semalam di daerah Ngargoyoso dengan menyewa sebuah villa, merekapun memutuskan ingin mencoba menguji adrenalin dengan terbang paralayang.
Mereka ingin merasakan terbang paralayang diantara bukit-bukit di lereng Gunung Lawu. Masing-masing orang membayar Rp450.000 untuk sekali terbang paralayang. Dari 13 orang ini, hanya istrinya yang gagal terbang.
"Saya termasuk anak-anak berhasil terbang. Istri saya yang terbang terakhir gagal terbang. Tubuhnya nyungsep dan bagian tubuhnya terbentur bebatuan,"papar Basit saat dihubungi wartawan.
Ia mengatakan tragedi tersebut bukan karena faktor cuaca. Sebab parasutnya sudah bisa mengembang. Hanya saja di bagian ujung landasan ada batako bertingkat yang membuat korban menabraknya. Korban mengalami luka parah di bagian kepala dan fraktur tulang punggung.
"Istri saya mengalami gagar otak ringan. Bagian dahi ada luka sayat, lutut cidera dan retak tulang belakang," kata dia.
Korban hingga kini masih belum bisa berjalan normal dan dalam tahap pemulihan. Pihaknya hanya menyayangkan tidak ada asuransi atas kejadian itu.
"Kami heran sekelas kegiatan ekstrem dan biaya tiket yang segitu,"paparnya. ***
Editor : Ditya Arnanta