Diberitakan sebelumnya kasus bullying di lingkungan sekolah terjadi di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Kasus ini menimpa SSR, 16, anak pengacara kondang asal Jaten, Karanganyar, AR. Putrinya menjadi korban perudungan siswa lain di SMA swasta berbasis agama ini sejak Februari 2022 sampai saat ini atau setahun terakhir.
Selama setahun menjadi korban pembullyan secara verbal dengan kata-kata yang tidak pantas, yaitu lonte, suka merokok, mabuk-mabukan, keluar masuk hotel, flash sale dan lainnya.
Kata-kata ini dikeluarkan di lingkungan sekolah. Selain penghinaan pelaku juga melakukan tindakan dimana meja belajar di kelas korban diberikan tisu yang berisi kotoran ingus dan hewan.
"Ada delapan pelaku yang melakukan perudungan dan saya laporkan ke polres. Dua pelaku di antaranya provokator," kata dia.
Atas tindakan itu para pelaku dilaporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik, penghinaan yang merugikan nama baik dan kehormatan seseorang sesuai dengan Pasal 311 KUH Pidana ayat 1.
Kemudian melanggar UU ITE dengan pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau denda paling banyak Rp12 miliar. Psikis korban mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan dari psikiater. Kasus tersebut kini tengah ditangani Polres Karanganyar. ***
Editor : Ditya Arnanta