KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Paryono, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP menanggapi santai namannya disebut-sebut sebagai pesaing berat Bupati Karanganyar Juliyatmono yang dikabarkan bakal maju sebagai Calon Legislatif saat Pileg menuju Senayan nanti.
Bukan tanpa alasan menempatkan Paryono sebagai saingan berat Juliyatmono saat pileg melalui Daerah Pemilihan (Dapil) IV yang meliputi Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Wonogiri. Yang juga disebut-sebut sebagai Dapil Neraka.
Nama Paryono bagi masyarakat Dapil IV terutama di Kabupaten Karanganyar bukanlah nama asing.
Paryono seorang politikus partai besutan Megawati Soekarnoputri yang pernah duduk sebagai anggota DPRD Karanganyar sebelum terpilih sebagai Wakil Bupati.
Meskipun masih sangat muda, Paryono ini pun pernah menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Karanganyar. Dan sebagai pendatang baru, memperebutkan kursi DPR RI, Paryono ini pun mampu membuat kejutan dengan memperoleh suara yang sangat fantastis.
Tak heran bila namannya disebut-sebut bakal menjadi lawan Juliyatmono yang baru pertama kali maju dalam pencalonan sebagai anggota DPR RI.
Saat dikonfirmasi namannya disebut sebagai saingan terberat Juliyatmono, Paryono mengatakan soal pileg dirinya mengalir saja mengikuti proses dan mekanisme partainya.
"Kalau bicara 2024 tentang pileg, Saya mengalir saja mengikuti proses. Proses selanjutnya, saya sebagai kader PDIP perjuangan, ya saya mengikuti proses sebagai anggota fraksi PDI Perjuangan," papar Paryono pada iNewskaranganyar.id, Kamis (22/12/2022) kemarin.
Ia mengatakan saat ini dirinya belum mau berbicara soal 2024 sebelum ada perintah dari partai. Pasalnya, kalau dirinya berbicara soal pileg 2024 saat ini, sama saja dirinya melangkahi keputusan partai.
"Bicara soal 2024, saya menunggu perintah partai. Kalau partai memerintahkan pada saya untuk mencalonkan lagi ya siap. Kalau tidak pun saya siap, Saya sifatnya mengalir," ungkapnya.
Menurut Paryono, antar dirinya dan Juliyatmono itu beda. Bila dirinya masih menunggu mekanisme dari partainya menyangkut pencalonan. Sedangkan Juliyatmono itu, ungkap Paryono, pengurus partai politik. Sebagai pengurus partai, tentu saja Juliyatmono mendapatkan jatah maju dalam Pileg.
"Pak Juli (Panggilan Juliyatmono) itukan pimpinan partai kader partai dipartainya. Dan saya punya mekanisme sendiri di partai saya sendiri. Proses penjaringan PDIP sudah mulai, tapi kalau untuk DPR RI itukan langsung perintah Ketua Umum,"jelas Paryono.
Menurut Paryono, dunia politik itukan panggilan jiwa, untuk mengabdi. Kalaupun tak bisa mengabdi melalui jalur politik, bisa dilakukan melalui jalur lain.
"Dimana pun kita bisa mengabdi. Saya menunggu intruksi partai. Karena untuk DPR RI itu berdasarkan intruksi Ketua Umum. Berbeda dengan tingkat Kabupaten," terangnya.
Dan bila ada yang memasukan dirinya termasuk salah satu saingan terberat orang nomer satu di Kabupaten Karanganyar itu wajar-wajar saja Karena penilaian tersebut pasti muncul.
"Wajar saja, pasti ada yang memiliki tafsir sendiri-sendiri. Bagi saya dapil surga dan neraka tidak ada. Yang namannya kompetisi itu persaingan. Di kompetisi apapun bisa terjadi. Yang kalah rumongso (merasa) neraka yang menang rumongso (merasa) surga, "terangnya.
Namun yang pasti, kata Paryono, semakin banyak yang maju, semakin bagus. Karena masyarakat bisa memilih siapa wakil rakyat yang mereka percaya untuk duduk di Senayan.
"Semakin banyak pilihan. Namanya saja pemilihan kompetisi persaingan tapi hal yang wajar dan bukan hal yang istimewa ketika banyaknya calon ya bagus rakyat punya pilihan,"ujarnya.
Selain incumben Paryono serta tiga incumben dari PDIP lainnya yang saat ini sudah duduk di DPR RI, incumben lainnya yang bakal menjadi saingan berat Juliyatmono adalah Endang Maria Astuti merupakan politisasi Partai Golkar.
Kemudian Luluk Nur Hamidah dari PKB yang juga incumben. Kemudian ada juga pendatang baru Sriyanto Saputro dari Partai Gerindra. Sriyanto Saputra sendiri saat ini menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. ***
Editor : Ditya Arnanta