Sebenarnya, perusahaan tempatnya bekerja tidak pernah memecat dirinya. Meski dirinya sudah menjadi anggota Dewan. Bagus Selo memutuskan berhenti ditempat dimana dirinya mengabdi selama 14 tahun, karena rasa tak enak selalu menerima gaji meski dirinya jarang masuk kerja.
"Saya di perusahaan hampir 14 tahun, 5 tahun sales, 5 tahun di kepala gudang dan kepala kendaraan. Saat anggota dewan pertama saya masih juga pegawai perusahaan, tidak boleh keluar. Saya memaksakan diri harus keluar, karena saya merasa tidak enak. Kalau bekerja hanya menerima gaji dan sebagainya," terangnya.
"Waktu saya cuma kadang pagi absen, sore absen. Karena tidak enak, menerima gaji tapi tidak bekerja, tidak enak. akhirnya memutuskan keluar,"imbuhnya.
Menurut Bagus Selo, dirinya bukan berasal dari keluarga yang kaya raya. Dirinya berasal dari keluarga biasa saja. Keterbatasan ekonomi mendorong dirinya untuk bekerja selepas SMA.
"Saya bukan berasal dari keluarga mampu, saya cari kerja saat itu untuk membantu ekonomi keluarga,"papar Bagus Selo.
Profesi sebagai seles rokok dijalani selama 5 tahun. Sebelum akhirnya dirinya diangkat menjadi kepala gudang dan akhirnya menjadi kepala kendaraan di perusahaan rokok yang kini produknya sudah tidak diproduksi lagi.
Bagus Selo masih ingat benar, saat lamarannya di perusahaan rokok itu diterima, dirinya sangat gembira bukan main. Pasalnya, dengan diterima bekerja, dirinya bisa membantu kondisi ekonomi keluargannya.
"Alhamdulillah mendaftar di perusahaan rokok diterima sebagai sales. Hampir lima tahun saya jalani. Lalu menintkat jadi kepala gudang, kepala kendaraan,"terangnya.
Editor : Ditya Arnanta