Ketua penggerak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Embung Setumpeng, Hasyim Ashari mengatakan Kirab dan festival memedi sawah ini untuk mengenang petani-petani zaman dulu yang mengusir hama tanaman, khususnya burung. Festival ini sekaligus mengenalkan pertanian pada ke generasi penerus.
"Memedi sawah dalam festival yang merupakan perpaduan atau kolaborasi pertanian zaman dulu dan modern itu juga dilombakan. Diharapkan festival ini bisa menarik perhatian wisatawan,"paparnya.
Koordinator festival, Sugiyarno menambahkan, selain untuk mengenalkan cara para petani zaman dulu dan terkini dalam bercocok tanam, kegiatan festival itu juga untuk mengangkat potensi Desa Gentungan yang saat ini memiliki wisata Embung Setumpeng.
Setan sawah muncul untuk mengusir hama (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
”Selain memberi edukasi, kami juga memperkenalkan kepada masyarakat luas untuk bisa berkunjung ke Embung Setumpeng,” kata Sugiyarno.
Festival yang berlangsung sejak awal bulan itu ditutup dengan panen padi organik.
Editor : Ditya Arnanta