JAKARTA,iNews.id - Pasokan Bahan Bakar Minyak jelang dan selama arus mudik Lebaran mendapatkan perhatian serius dari Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Pasalmnya, arus mudik Lebaran 2022 ini diprediksi bakal mengalami lonjakan cukup tinggi setelah dua tahun mudik dilarang menyusul pandemi covid-19.
Monitoring BPH Migas ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam periode Ramadan dan Idul Fitri di lakukan pada 4 provinsi yaitu Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sulawaesi Selatan dan Jawa Barat.
“Karena sudah dua tahun tidak boleh mudik, lebaran kali ini berbeda dengan tahun –tahun sebelumnya. Harus siap-siap dengan euforia masyarakat, ketersediaan BBM harus cukup, sehingga aktivitas mudik pun berjalan lancar”jelas Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, dalam Kunjungan Spesifik bersama DPR RI, Kamis (7/4/2022) kemarin.
Tidak hanya mengecek ketersediaan BBM, Erika juga mengungkapkan pentingnya pengawasan terhadap distribusi BBM kepada masyarakat.
Di beberapa daerah terdapat penyelewengan serta penimbunan solar subsidi sehingga masyarakat tidak mendapatkan kualitas BBM yang baik.
BPH Migas telah melakukan kerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia, BAIS TNI serta pemerintah daerah untuk pengawasan pendistribusian BBM tepat sasaran.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait