SOLO, iNewskaranganyar.id — Keraton Kasunanan Surakarta kembali diwarnai ketegangan. Rapat tertutup yang dipimpin Panembahan Agung Tedjowulan, Kamis (13/11/2025), berubah ricuh setelah penobatan KGPH Hangabehi sebagai Pangeran Pati — jabatan yang disebut-sebut sebagai tahapan menuju tahta PB XIV.
Menurut kesaksian GPH Suryowicaksono (Gusti Ninok), adik mendiang PB XIII, rapat tersebut digelar di Sasana Handrawina dan dihadiri para sentono dalem serta sesepuh Keraton Surakarta.
“Awalnya rapat berjalan tertib. Agenda pertama adalah pembacaan surat Kemendagri tertanggal 10 November 2025 oleh Gusti Wandansari di depan putra-putri PB XII dan satu putra PB XIII,” ungkap Gusti Ninok.
Usai pembacaan surat, acara berlanjut dengan pelantikan KGPH Hangabehi atau Mangkubumi sebagai calon raja. Namun hanya berselang beberapa menit, suasana berubah panas.
“Setelah penobatan itu selesai, tiba-tiba Gusti Timoer Rumbai, dan adik-adiknya datang dan menyerbu lokasi. Mereka menilai acara ini bertentangan dengan kesepakatan internal keluarga,” jelasnya.
Kericuhan membuat sejumlah peserta rapat memilih mundur, termasuk Gusti Ninok sendiri.
“Saya memilih mengundurkan diri dulu, karena terjadi perdebatan antar pihak,” ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Panembahan Agung Tedjowulan, Kanjeng Pakoenegoro, sempat menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan ajang suksesi, melainkan bentuk silaturahmi dan penyamaan langkah antara keturunan PB XII dan PB XIII.
“Panembahan Agung Tedjowulan ingin suasana tetap damai. Sekarang masih masa berkabung 40 hari, sebaiknya tidak ada kegiatan besar selain mendoakan almarhum,” kata Pakoenegoro.
Editor : Lituhayu
Artikel Terkait
