Aura positif ini diterangkan Bagong Pujiono juga menyebar pada lingkungan alam sekitar.
Ruwatan massal ini berdampak secara psikologis terhadap para peserta, di mana menjadi lebih baik, nyaman, dan tenang.
Tidak hanya itu, ritual ruwatan massal juga memiliki implikasi positif terhadap upaya pelestarian kearifan lokal di Indonesia, karena ruwatan merupakan bentuk ekspresi budaya komunal masyarakat yang dijaga kesinambungannya sehingga tidak punah dimakan zaman.
Sementara ruwatan massal yang digelar ISI Surakarta setiap tahun ini memberikan ruang kreasi dan inovasi bagi para seniman dalang, menumbuhkan budaya riset terhadap seni budaya tradisional dan kearifan lokal di Indonesia.
Semoga tulisan tentang ISI Surakarta Gelar Ruwatan Massal, Ini Maknanya, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewskaranganyar.id. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait