ISI Surakarta Gelar Ruwatan Massal, Ini Maknanya

Asarela Astrid
Juru ruwat sedang melakukan ruwatan terhadap salah satu peserta ruwatan massal yang dilakukan ISI Surakarta. Foto : iNewskaranganyar.id / Istimewa

SOLO, iNewskaranganyar.id - Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta peringati
Hari Wayang Dunia ke-10 dengan menggelar ruwatan massal di Pendhapa KGPH Djojokusumo, Kampus ISI Surakarta.

Dr. Bagong Pujiono, Ketua Jurusan Pedalangan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta menjelaskan, ruwatan massal dilakukan sebagai ritual membersihkan diri dari sukerta atau pengaruh negatif, sehingga mendapatkan ketenteraman hidup. 

Gelar ruwatan massal yang dilakukan sebagai rangkaian Hari Wayang Dunia ke-10 ini, disebutkan Bagong Pujiono,  sejalan dengan keyakinan dan pandangan masyarakat Jawa, bahwa ‘sukerta’ atau mala merupakan energi negatif yang menyatu dengan manusia, sehingga perlu dilakukan ritual pembersihan atau dikenal sebagai ruwatan.

Menurut Bagong Pujiono, ruwatan berasal dari kata ruwat yand bisa diartian sebagai penyucian, pelepasan, pembersihan dari segala malapetaka yang menghinggapi manusia dan jagat raya. 

"Setidaknya kita mengenal ruwatan sukerta yang dilakukan secara perorangan ataupun secara massal," ujar Bagong Pujiono. 

Editor : Ditya Arnanta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network