KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lama lagi bakal mengakhiri masa tugasnya sebagai Kepala Negara. Orang nomer satu di Republik Indonesia inipun sudah memastikan akan kembali ke Kota Solo seteah pensiun dari jabatannya sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024.
Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 52 Tahun 2014 setelah Jokowi menyelesaikan masa tugasnya sebagai Presiden, maka Negara memberikannya sebuah rumah sebagai hadiah.
Dan seperti diketahui, rumah baru untuk Jokowi berada didaerah Karanganyar, tepatnya di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu. Lantas bagaimana kabar terkini dari kondisi tanah yang rencanannya bakal dibangun rumah sebagai hadiah untuk Jokowi usai mantan Gubernur DKI Jakarta itu pensiun?
Kades Blulukan, Slamet Wiyono mengaku belum mengetahui progres terbaru dari rencana pembangunan rumah baru untuk Jokowi. Hingga saat ini, ungkap Slamet Wiyono, belum ada aktivitas pembangunan di lahan tersebut.
"Sampai saat ini belum ada aktivitas apapun di lokasi tersebut,"papar Slamet Wiyono pada wartawan, Minggu (25/2/2024).
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, sejak kabar rumah baru untuk Jokowi setelah pensiun dari jabatannya sebagai Presiden, harga tanah di sepanjang Adi Sucipto mengalami kenaikan.
Saat Camat Colomadu masih dijabat Sriyono Budi Santoso mengatakan harga tanah di sepanjang Adi Sucipto sekira mencapai Rp 10 juta per meter persegi.
"Harga tanah dipinggiran jalan Adi Sucipto kisaran Rp 6 juta - Rp 10 juta permeter persegi,"papar Sriyono belum lama ini.
Ia mengatakan, lokasi lahan yang akan digunakn untuk dibangun rumah untuk Presiden RI Joko Widodo setelah pensiun di sekitar perbatasan antara Desa Gajahan dan Desa Blulukan.
"Masuknya perbatasan di Desa Gajahan dan Desa Blulukan, tapi masuknya ke Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, " kata Sriyono.
Dia menuturkan, luas tanah yang akan dihadiakan untuk Presiden RI Joko Widodo setelah purna sekira 2 ribu sampai 3 ribu mwter persegi.
"Masih lahan kosong, belum berbentuk rumah," ucap Sriyono.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait
