Ryan tidak begitu memperdulikan ucapan nenek tersebut. Karena dia menganggap nenek itu pedagang yang biasa berjualan di stasiun Solo Jebres. Ryanpun kembali ke warung dimana mereka menunggu mobil carteran.
Akhirnya mobil carteran pun tiba. Mereka bertiga naik dan berangkat menuju ke pintu pendakian puncak Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho. Gunung Lawu, selain memiliki tiga punyak, yaitu Hargodalem, Hargo Dumiling dan puncak tertinggi yaitu Hargo Dumilah, juga memiliki lima pos pendakian ke puncak Gunung Lawu.
Kelima pos pendakian ke puncak Gunung Lawu itu adalah, Cemorokandang, Cemorosewu, Candi Cetho, Jogorogo dan Singolangu. Singkat cerita, merekapun tiba di pos pendakian Candi Cetho sekira pukul 9.00 WIB.
Setibannya di candi Cetho, mereka tidak langsung naik ke puncak. Ketigannya sepakat tidur terlebih dahulu di posko pendakian. Baru sekira pukul 14.00 mereka pun berangkat naik ke puncak Gunung Lawu.
Perjalanan ketigannya dimulai dari Candi Cetho, Candi Kethek, pos 1, Pos 2, dan sampailah mereka di pos 3 berjalan lancar tanpa hambatan. Di pos 3, mereka bertemu dengan pendaki lain yang tengah bermalam. Sambil menyeduh kopi yang airnya diambil dari sebuah paralon, Ryan melihat di rombongan pendaki itu lagi makan buah.
Saat melihat pendaki makan buah Ryan berucap "nyesel aku tadi tidak beli buah" ucapnya. Mendengar ucapan Ryan, kedua temannya meminta dia tidak memikirkan buah dan fokus pada jalur pendakian.
Setelah cukup beristirahat dan sholat Maghrib, mereka pun berjalan menuju dan pos 4 dan akhirnya jam 21.00 WIB mereka tiba di pos 5 yang biasa disebut bulak peperangan. Bulak peperangan ini merupakan area padang rumput yang luas.
Editor : Ditya Arnanta