get app
inews
Aa Text
Read Next : Karyawan Perempuan Disiram dan Ditampar Manajer, Kasus Diusut Polres Karanganyar

Pulang Kerja dari Semarang, Pemuda Ini Jadi Korban Pengeroyokan Brutal di Karanganyar

Senin, 09 Juni 2025 | 12:50 WIB
header img
Maling Motor di Indramayu Babak Belur Dihajar Warga (Foto:ilustrasi Pixebay)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Seorang pemuda bernama Lauh Al Mahfuz Abbraham Mufiz menjadi korban dugaan aksi premanisme setelah menumpang pulang dari Terminal Tirtonadi Solo menuju Karanganyar pada Jumat dini hari (6/6/2025). 

Insiden yang berujung pada pengeroyokan ini dilaporkan langsung ke Polres Karanganyar dan kini tengah ditangani oleh pihak berwajib.

Peristiwa bermula ketika Lauh baru tiba dari tempat kerjanya di Semarang sekitar pukul 00.00 WIB. 

Karena sudah larut malam dan tidak menemukan angkutan umum menuju Karanganyar, ia memutuskan menumpang mobil pikap yang kebetulan menuju arah Tawangmangu.

“Sopirnya bilang ke arah Tawangmangu, jadi saya nebeng dan minta diturunkan di depan Hotel Taman Sari,” ungkap Lauh saat ditemui.

Namun, bukan di tujuan yang diminta, ia justru diturunkan di kawasan Taman Pancasila, Karanganyar. Dari sana, ia memutuskan berjalan kaki menuju rumahnya di Perumahan Jongke Permai.

Dalam perjalanan, tepatnya di sekitar selatan Masjid Madaniyah yang berada dekat Alun-Alun Karanganyar, Lauh dihampiri sekelompok orang yang tak dikenalnya—terdiri dari sekitar delapan orang, termasuk seorang perempuan bertubuh gemuk.

“Saya dipanggil oleh mereka, saya pikir tidak ada apa-apa, jadi saya hampiri saja. Mereka kemudian meminjamkan motor untuk saya beli rokok,” tuturnya.

Usai membeli rokok, ia kembali ke lokasi. Salah satu dari kelompok itu mengaku lapar, dan Lauh pun kembali ke warung untuk membeli makanan dan minuman. Namun saat ia kembali, rokok yang tadi ia beli telah habis diisap oleh mereka.

“Saya tanya baik-baik soal rokok itu, tapi mereka malah marah dan membantah,” katanya.

Melihat situasi mulai tidak kondusif, Lauh memutuskan menjauh dan duduk agak terpisah. Namun, situasi justru memburuk—kelompok itu menggeledah tas serta dompetnya tanpa izin. Ketika menemukan kartu anggota organisasi silat miliknya, mereka menuduh kartu tersebut palsu.

“Mereka bilang saya anggota gadungan, lalu saya langsung dipukuli,” bebernya.

Aksi kekerasan itu tidak berhenti di satu lokasi saja. Lauh dibawa oleh rombongan tersebut ke area persawahan di selatan Perumahan Jongke Permai, dan kembali menjadi sasaran kekerasan. Ia bahkan sempat dibawa lebih jauh hingga ke arah Masaran, Sragen.

“Di tengah jalan saya masih dipukuli dan diancam akan dibunuh,” ucapnya dengan wajah trauma.

Dalam kondisi putus asa, ia melihat pos polisi di dekat pintu keluar Tol Kebakkramat dan nekat melompat dari motor demi menyelamatkan diri. Ia segera diamankan anggota Polsek Kebakkramat dan mendapatkan perawatan medis di RSU Indo Sehat yang berada tidak jauh dari lokasi.

Pagi harinya, sekitar pukul 07.00 WIB, keluarga korban dihubungi dan langsung menjemputnya. Ia kemudian melaporkan peristiwa tersebut secara resmi ke Polres Karanganyar.

“Saya sudah membuat laporan resmi. Semua kejadian saya ceritakan secara detail,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Mulyadi, membenarkan adanya laporan tersebut.

“Benar, petugas SPKT telah menerima aduan dugaan pengeroyokan atas nama korban tersebut,” kata Mulyadi saat dikonfirmasi media.

Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, dan pihak keluarga korban berharap pelaku dapat segera ditangkap serta diproses sesuai hukum yang berlaku.***

 

 

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut