get app
inews
Aa Text
Read Next : Bursa Dirut Baru PUDAM Karanganyar Menghangat, DPRD Minta Profesional Berkualitas

Update Kecelakaan Tawangmangu: Dugaan Rem Blong Diselidiki dengan Teknologi Mutakhir Polri

Minggu, 18 Mei 2025 | 12:31 WIB
header img
Jenazah korban laka maut yang saat ini telah ditangani Korlantas Mabes Polri menggunakan teknologi TAA telah diambil pihak keluarga di RSUD Kartini Karanganyar (Foto: iNewskaranganyar. id/Muhammad Bramantyo)

KARANGANYAR,iNewskaranganyar.id - Misteri di balik kecelakaan tragis yang melibatkan rombongan pelancong dari Bojonegoro di jalur lama Tawangmangu-Sarangan, tepatnya di area Gondosuli yang menawan namun berbahaya, kini memasuki babak baru. 

Guna menguak tabir penyebab pasti insiden yang merenggut nyawa dan melukai belasan orang tersebut, Direktorat Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas (Korlantas) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) mengirimkan tim elite untuk melakukan penyelidikan mendalam.

Pemandangan berbeda terlihat di lokasi kejadian pada Minggu pagi (18/5). Tim investigasi menggunakan perangkat berteknologi tinggi bernama Traffic Accident Analysis (TAA). 

Metode ini memungkinkan para ahli untuk merekonstruksi kejadian secara virtual, menganalisis jejak-jejak kendaraan, kemiringan jalan, hingga detail tikungan yang disinyalir menjadi titik krusial dalam kecelakaan nahas tersebut.

Demi kelancaran olah TKP yang dimulai sejak pukul 08.30 WIB, otoritas setempat memberlakukan penutupan sementara pada jalur alternatif yang menghubungkan Tawangmangu dan Sarangan via rute lama. 

Langkah ini diambil untuk memastikan tim investigasi dapat bekerja secara optimal dan mengumpulkan bukti-bukti penting tanpa gangguan lalu lintas.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor (Polres) Karanganyar, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Agista Ryan Mulyanto, mengungkapkan bahwa fokus analisis tidak hanya tertuju pada kondisi jalan. 

Pihaknya juga melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap aspek teknis kendaraan yang terlibat. Dugaan kuat saat ini mengarah pada potensi masalah pada sistem pengereman minibus Elf dengan nomor polisi S 7338 AA tersebut, yang menyebabkan pengemudi kehilangan kontrol saat melintasi jalur menurun yang curam.

"Kami masih dalam tahap investigasi intensif. Meskipun indikasi awal menunjukkan adanya kendala pada fungsi pengereman, kami tidak menutup kemungkinan adanya faktor-faktor lain yang turut berkontribusi," tegas AKP Agista.

Sebagai informasi, minibus yang membawa 16 wisatawan dari Padangan, Bojonegoro, mengalami kecelakaan hebat saat dalam perjalanan menuju destinasi wisata Kemuning yang terkenal dengan keindahan perkebunan tehnya. 

Kendaraan nahas itu menabrak struktur jembatan Banaran di kawasan pegunungan yang memang dikenal memiliki karakteristik jalan yang menantang.

Konsekuensi dari kecelakaan tersebut sangat memilukan. Lima nyawa melayang di lokasi kejadian, termasuk seorang bocah laki-laki berusia lima tahun yang tak berdaya. 

Sementara itu, 12 korban lainnya, termasuk sang pengemudi, menderita luka-luka dan saat ini mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar. Pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa kelima jenazah korban masih berada di kamar jenazah, menunggu proses serah terima kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.

Tragedi ini kembali menyoroti betapa pentingnya kewaspadaan dan pemeriksaan kendaraan secara berkala, terutama saat melintasi jalur-jalur rawan kecelakaan seperti ruas lama Tawangmangu-Sarangan. 

Insiden ini juga menjadi alarm bagi para pelaku industri pariwisata dan para wisatawan untuk senantiasa mengedepankan aspek keselamatan dalam setiap perjalanan menuju destinasi impian di wilayah pegunungan.***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut