Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Sopir Belum Jadi Tersangka, Polisi Lakukan Pemeriksaan Intensif
KARANGANYAR,iNewskaranganyar.id - Pengemudi minibus Elf yang mengalami kecelakaan maut di jalur Magetan–Tawangmangu masih menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian. Kecelakaan yang terjadi Sabtu (17/5/2025) ini menewaskan lima orang dan melukai sejumlah penumpang lainnya.
Sopir berinisial HP (40), warga Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi satu-satunya pengemudi kendaraan saat insiden terjadi. Hingga kini, HP belum ditetapkan sebagai tersangka dan masih berstatus sebagai saksi kunci dalam penyidikan kasus ini.
Polisi Periksa Secara Mendalam, Investigasi Masih Berlanjut
Kanit Laka Satlantas Polres Karanganyar, Iptu Sukarno Yudho, menyebut bahwa proses penyidikan masih terus berjalan. Penyidik tengah mengumpulkan bukti tambahan dari lokasi kejadian dan keterangan para saksi.
“Status sopir masih sebagai saksi. Kami dalami apakah ada unsur kelalaian atau faktor teknis yang menyebabkan kecelakaan,” ujar Iptu Sukarno, Senin (19/5).
Teknologi 3D Digunakan untuk Ungkap Fakta Kecelakaan
Untuk mendukung proses investigasi, polisi bekerja sama dengan tim Korlantas Polri menerapkan teknologi 3D laser scanner. Alat ini digunakan dalam metode Traffic Accident Analysis (TAA) untuk merekonstruksi kecelakaan secara visual dan teknis.
Hasil dari pemindaian ini akan menjadi dasar dalam menyusun kronologi yang akurat, termasuk posisi kendaraan, kecepatan saat kecelakaan, dan faktor lingkungan jalan.
Jalur Rawan Kembali Telan Korban, Polisi Minta Evaluasi Infrastruktur
Jalur Magetan–Tawangmangu dikenal rawan kecelakaan karena medannya ekstrem: tanjakan curam, tikungan tajam, dan minim rambu pengaman. Polisi meminta agar pemerintah daerah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalur tersebut.
Beberapa opsi yang diusulkan antara lain pemasangan pembatas jalan, peringatan kecepatan, dan rambu tambahan di titik-titik rawan.
Imbauan untuk Pengemudi Wisatawan: Cek Kendaraan Sebelum Melintas
Aparat juga mengimbau seluruh pengemudi, khususnya yang membawa penumpang wisata, untuk lebih berhati-hati saat melewati jalur ekstrem. Pemeriksaan rem, kondisi ban, dan sistem kemudi harus menjadi prioritas sebelum perjalanan.
“Keselamatan tidak bisa ditawar. Jangan abaikan kondisi kendaraan, apalagi saat membawa penumpang dalam jumlah banyak,” tegas Sukarno.***
Editor : Ditya Arnanta