Polisi Periksa Sopir Minibus Maut Tawangmangu, 5 Tewas di Tempat

KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id – Polisi terus mendalami penyebab kecelakaan tragis yang merenggut lima nyawa di jalur rawan Gondosuli, Tawangmangu. Fokus penyidikan kini tertuju pada sang sopir minibus wisata yang tengah dirawat intensif di RSUD Karanganyar.
Kecelakaan yang terjadi Sabtu (17/5/2025) itu melibatkan kendaraan jenis Isuzu Elf yang membawa rombongan wisatawan dari Padangan, Bojonegoro. Diduga mengalami rem blong saat melintasi turunan curam, minibus menghantam dinding jembatan hingga beberapa penumpang terpental ke sungai.
Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto menegaskan bahwa keterangan sopir menjadi elemen penting dalam mengurai kronologi kecelakaan. "Kami menunggu kondisi pengemudi stabil untuk dimintai keterangan. Penyelidikan akan fokus pada keputusan jalur, kesiapan kendaraan, dan dugaan kelalaian teknis," ujarnya.
Menurut informasi dari pihak kepolisian, sopir berinisial HP (40) merupakan warga Bojonegoro yang membawa 16 penumpang dalam perjalanan wisata menuju kawasan Kemuning. Pilihan melewati jalur lama Tawangmangu-Sarangan yang dikenal berbahaya kini menjadi sorotan.
Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Agista Ryan Mulyanto mengatakan, indikasi awal mengarah pada kegagalan sistem pengereman. Namun pihaknya tak menutup kemungkinan adanya faktor lain, termasuk kesalahan manusia.
“Apakah rem memang benar-benar bermasalah atau pengemudi salah mengantisipasi medan, itu yang sedang kami telusuri. Pemeriksaan teknis pada kendaraan juga sedang dilakukan,” jelasnya.
Selain menunggu keterangan dari sopir, polisi juga menghimpun informasi dari penumpang selamat dan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Kepolisian kembali mengingatkan pentingnya pemahaman medan sebelum perjalanan, terutama bagi pengemudi kendaraan pariwisata. Jalur ekstrem pegunungan tidak bisa disamakan dengan jalan umum. Pemeriksaan kendaraan dan kesiapan sopir sangat menentukan keselamatan penumpang.
Hingga kini, proses identifikasi korban tewas dan perawatan terhadap yang luka masih berlangsung. Suasana duka menyelimuti keluarga para korban yang sebelumnya hanya berniat menikmati akhir pekan.***
Editor : Ditya Arnanta