KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Tujuh program utama diusung calon Bupati dan calon Wakil Bupati Karanganyar Ilyas Akbar Almadani -Tri Haryadi di Pilkada Karanganyar 2024.
7 program ini akan menjadi program keduannya selama 5 tahun memimpin Kabupaten Karanganyar bila terpilih di Pilkada nanti.
7 program kerja paslon Ilyas Akbar Almadani yang gencar di sosialisasikan di Pilkada ini yaitu
1. Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
(UMKM dan Menciptakan Wirausaha Mandiri).
2. Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Menyeluruh.
3. Peningkatan kualitas pendidikan PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, LKP, PKBM, Kartu Karanganyar Unggul-Kuliah Gratis (untuk keluarga tidak mampu) Sains, Teknologi Digitalisasi dan kesehatan berkualitas murah dan terjangkau.
4. Percepatan pembangunan dan pemberdayaan desa (Bantuan RT/RW, Dusun dan Karang Taruna) serta mitigasi bencana alam/non alam.
5. Peningkatan kualitas keagamaan (insentif guru ngaji/TPA), Sosial-Budaya, Pemberdayaan Perempuan, Pemuda dan Olahraga serta Bidang Pertanian.
6. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan berbasis Meritokrasi (prestasi).
7. Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
Saat ditemui iNewslaranganyar. id, calon Bupati nomer urut 1 yang diusung Golkar, Demokrat, PAN, PKB, Nasdem, Buruh, PKN dan PSI) ini menjelaskan secara detail dari 1 hingga 7 program yang dibagikan ke masyarakat dalam bentuk brosur juga dialog secara langsung.
Secara gamblang, Ilyas menjelaskan point demi point di 7 program tersebut. Diantaranya poiny nomor 3 yakni peningkatan kualitas pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Dengan pencanangan Kartu Karanganyar Unggul.
"Salah satu program prioritas kami adalah peningkatan pendidikan, dengan didukung oleh pemerintah dangan pencanangan Kartu Karanganyar Unggul. Kuliah gratis bagi keluarga yang tidak mampu di Karanganyar," papar Ilyas, Selasa (8/10/2024).
Ia mengatakan selama 10 tahun kepemimpinan bupati sebelumnya (Juliyatmono) sudah ribuan mahasiswa mendapatkan reward beasiswa baru yang diterima di beberapa universitas yang sudah melaksanakan MoU. Salah satunya dari UNS Solo, nilainya per mahasiswa diberikan reward senilai Rp. 2,5 juta.
"Kita memiliki visi mengentaskan kemiskinan di Karanganyar dengan peningkatan drajad pendidikan bagi Keluarga Tidak Mampu (KTM), agar bisa melanjutkan kuliahnya," tandasnya.
Dirinya akan jemput bola dengan bekerja sama dengan BPS untuk mendata masyarakat untuk nantinya diberikan Kartu Karanganyar Unggul Kuliah Gratis bagi Keluarga Tidak Mampu di Karanganyar.
"Karena jenjang pendidikan tinggi masih menjadi beban bagi masyarakat miskin, maka pemerintah harus hadir. Karena program ini akan berdampak signifikan terhadap pengentasan kemiskinan terstruktur," ujarnya.
Bangun 1000 Sumur
Poin lainnya yang dicantumkan dalam 7 program kerjanya yakni sektor Pertanian. Ilyas berencana akan membangun 1.000 sumur. Tujuan dirinya membangun 1000 sumur, khususnya di wilayah barat yang belum terjangkau waduk yaitu untuk mempermudah petani mendapatkan air.
Ia mengatakan dari data yang dimilikinya, baru 70 persen persen pertanian di Karanganyar yang tercukupi air. Sedangkan sisanya masih kekurangan air.
''Saya sudah petakan Karanganyar ini wilayahnya barat dan timur. Untuk wilayah timur untuk air sudah tercukupi. Karena wilayah timur sudah ada Waduk Gondang, Delingan, Lalung, dan nantinya Jlantah yang sekarang baru tahap penyelesaian, "terang Ilyas.
Sedangkan untuk wilayah barat, masih ada yang belum tercukupi airnya. Dan untuk mencukupi kebutuhan air untuk pertanian, paling tidak, ungkap Ilyas, ada penambahan 3-4 sumur irigasi sesuai kebutuhan di tiap desa.
" Dirasa cukup menutup kekurangan air untuk persawahan yang selama ini hanya sawah tadah hujan saja, *paparnya.
Ia mengatakan 7 program kerja dirinya dan Tri Haryadi bila nantinya terpilih cukup realitis. Pembangunan sumur itu termasuk rencana memajukan pertanian yang menjadi satu dengan rencana membangun desa dengan percepatan.
Berkantor di Desa
Untuk menampung aspirasi masyarakat desa, dirinya berencana tidak hanya keliling dari desa ke desa. Tapi, dirinya akan berkantor di tiap desa, di lima tahun masa pemerintahannya nanti. Tujuannya, ungkap Ilyas untuk memantau pelayanan publik.
"Tidak semua masalah bisa diselesaikan melalui Whatsapp yang dikirimkan pada saya. Saya harus turun langsung, ya caranya berkantor didesa itu. Saya ingin menggali semua permasalahan dan keluhan masyarakat. Itu bagi saya bisa cukup terselesaikan di desa, dibandingkan harus diselesaikan melalui Whatsapp," terangnya.
Sementara itu, Ilyas dan Tri Haryadi menjanjikan peningkatan bantuan alokasi dana desa (ADD) Rp150 juta setiap desa. Peningkatan ini untuk memajukan pelayanan masyarakat desa. ***
Editor : Ditya Arnanta