Dijelaskan Prihanto, penyebab terbakarnya pompa air itu itu karena faktor teknis. Yang mana pompa tersebut berada di kedalaman 180 meter.
"Karena ini musim penghujan, kondisi air keruh dan motor mesin kemungkinan rusak (tersumbat) tanah atau atau pasir yang terbawa air," paparnya.
Saat dilakukan perbaikan pada Minggu 25 Februari 2024 malam, ternyata mesin temperaturnya naik, sehingga untuk mengantisipasi agar tidak meledak harus dimatikan sementara.
"Saat teknisi datang dicoba beberapa kali tetap over heat akhirnya dimatikan. Ternyata saat pompa dinaikkan ketahuan jika motornya yang rusak. Sehingga diganti secara total. Ini masuk forjer majeor kecil," terangnya.
Dijelaskan Prihanto karena membeli alat baru, spek barangnya harus menunggu baranganya dari Semarang dengan harga sekitar Rp. 300 juta.
Untuk antisipasi kejadian serupa harusnya memiliki reservoir (bak penampungan air). Dimana air itu ditampung terlebih dahulu hingga penuh kemudian mesin dimatikan. Selanjutnya air yang sudah ditampung bisa dialirkan ke pelanggan.
"Namun ada beberapa sumur dalam PUDAM Tirta Lawu yang belum memiliki reservoir. Untuk itu air dari sumur dalam sebelum disalurkan ke pelanggan telah melalui proses wash out agar airnya jernih," terangnya.
Beberapa reservoir yang dimiliki PUDAM Tirta Lawu diantaranya reservoir Gerdu, Karangpandan, Reservoir Serut Karanganyar Kota. Kemudian di tahun 2023 juga telah membangun dua reservoir di Gondangrejo dan di Dusun Brangkal, Karangrejo, Kerjo, Karanganyar. ***
Editor : Ditya Arnanta