KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Lima tahun terakhir penderita tuberkulosis di Karanganyar mengalami peningkatan.
Semakin meningkatnya penderita TBC di Karanganyar membuat Mentari Sehat Indonesia (MSI) Karanganyar bersama Dinas Kesehatan memberikan edukasi pada masyarakat dan keluarga tentang pencegahan penularan TBC.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, jumlah penderita TB usia anak pada 1Januari 2023 hingga 27 November 2023 sebanyak 203 orang.
Kepala Sub Koordinator Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Sri Winarno mengatakan angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan 2019. Pada 2019, hanya ditemukan 9 kasus anak terpapar tuberkulosis (TBC)
"Perkembangan kasus TB anak luar biasa, dimana selama 5 tahun terakhir ada kenaikan signifikan," jelas Sri Winarno, Kamis (30/11/2023).
"Angka ini di luar prediksi sebanyak 135 orang. Jumlah ini mengalami menaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 sebanyak 9 anak, pada 2020 12 anak, 2021 sebanyak 11, dan tahun 2022 sebanyak 141 anak," imbuhnya.
Kondisi ini diakui Sri Winarno sangat disayangkan. Lonjakan anak menderita TBC ini dipicu minimnya orang tua membawa anaknya untuk berobat ke dokter.
Padahal biaya pengobatan ditanggung pemerintah. Pasien non BPJS pun didampingi selama mau menjalani terapi.
Kondisi minimnya orang tua membawa anak mereka berobat ke dokter disebabkan karena kebanyakan orang tua menganggap batuk yang diderita anak, hal yang lumrah. Dan cukup diobati dengan menggunakan obat biasa yang dijual di toko-toko obat.
Padahal, bisa saja, batuk yang diderita anak, mengarah pada TBC.
"Minimnya anak penderita TB berobat sangat disayangkan. Padahal biaya pengobatan ditanggung pemerintah. Pasien non BPJS pun didampingi selama mau menjalani terapi," terangnya.
Editor : Ditya Arnanta