3. Candi Kethek
Candi Kethek Karanganyar, Piramida Tersembunyi di Ketinggian 1486 Mdpl Lereng Gunung Lawu (Foto: iNewskaranganyar.id/Danang Prabowo)
Candi Kethek atau candi kera terletak diatas dari Candi Cetho. Candi ini merupakan candi Hindu bertingkat megalitik berbentuk piramida dari abad ke-15-16. Reruntuhan candi ini memiliki empat teras bertingkat yang menghadap ke arah barat. Masing-masing teras itu dihubungkan dengan undakan batu.
Di sisi kanan candi terdapat jalan setapak sebagai alternatif untuk menuju ke teras paling atas. Kethek dalam bahasa Jawa berarti kera, nama yang diberikan oleh penduduk setempat kepada candi ini karena dahulu ada banyak ditemukan kera di daerah ini hingga saat ini.
Secara administratif, lokasi Candi Kethek terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah. Berada pada ketinggian 1486 mdpl.
4. 7 Mata Air Sapto Tirto Pablengan
tujuh mata air di lereng Gunung Lawu yang dikenal dengan nama Sapto Tirto Pablengan ini dahulunya tempat Pangeran Sambernyawa menggembleng pasukannya (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Pablengan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia. Di desa ini terdapat wisata air Sapta Tirta yang terdiri dari 7 mata air.
Mata air ini pertama kali ditemukan Pangeran Sambernyawa atau RM Said penguasa Pura Mangkunegaran.
Konon, mata air ini ditemukan hasil dari pertapaan yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa di bukit Artotiloso memohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dari hasil pertapaannya itu, Pangeran Sambernyawa mendapatkan petunjuk untuk mengambil pusaka Tombak Tunggul Naga yang dipergunakan Pangeran Sambernyawa untuk melawan pasukan Belanda.
Tidak hanya itu beliau juga memperoleh petunjuk untuk menuju ke tujuh sumber mata air dan memandikan tentaranya di seluruh mata air tersebut yakni di air Bleng, air Urus-urus, air Soda, air mati dan air hidup, air Kasekten, air hangat Kamulyan.
Editor : Ditya Arnanta