get app
inews
Aa Text
Read Next : Mesin Politik Kembali Dihidupkan, Tani Merdeka Menargetkan Kemenangan Rober-Adhe & Luthfi Taj Yasin

Petilasan Panembahan Kotjo Nagoro di Sendang Pringgodani Rujukan Pengejar Kekuasaan

Minggu, 17 September 2023 | 18:49 WIB
header img
Petilasan Panembahan Kotjo Nagoro di Sendang Pringgodani Gunung Lawu Sering Didatangi Pejabat Negara Hingga Caleg (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

Masyarakat mempercayai jika Brawijaya V melarikan diri dari para musuhnya hingga ke puncak Lawu dan moksa (menghilang) di puncak Lawu.


Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Hatta Rajasa saat di Pringgodani. SBY disebut-sebut kerap ke Sendang Pringgodani (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

 

Sejumlah nama besar seperti Presiden pertama Soekarno, Soeharto hingga Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Pringgondani yang berada di ketinggian 1300 meter diatas permukaan laut. Bahkan konon, Presiden Joko Widodo ini pun kerap datang ke Pringgodani.

Pringgondani sendiri berasal dari kata "pring" (bambu), "nggon" (tempat), dan "dani" (memperbaiki). 

Jika diartikan secara menyeluruh memiliki arti tempat yang digunakan untuk memperbaiki diri. Laku spiritual dalam masyarakat Jawa dianggap sesuatu hal yang lumrah.

Pringgondani sejak dahulu kala dikenal sebagai lokasi berdoa bagi masyarakat Jawa. Berada di kawasan hutan milik Perhutani.

Lokasinya sunyi, memiliki udara segar, dengan pemandangan yang sangat indah. Ada beberapa lokasi komplek pertapaan di Pringgondani yang di sakralkan.

Akhirnya, iNewskaranganyar.id tiba di kawasan Pringgondani. Sesampainya di lokasi, ada sebuah sanggar untuk lokasi berdoa sebagai persembahyangan bagi penganut aliran kepercayaan.

Sanggar pamujan sebagai pintu gerbang atau awal seseorang memasuki Pertapaan, karena didalam kepercayaan masyarakat Jawa seseorang yang akan bertamu harus 'kulonuwun' (permisi) saat memasuki pintu gerbang.

Konon jaman dahulu dilokasi tersebut  ada tokoh spiritual yang sampai saat ini dikeramatkan masyarakat yakni Eyang Panembahan Kotjo Nagoro.

Bangunan petilasan  seperti rumah joglo namun masyarakat menyebutnya sebagai sanggar ini  berukuran 5 meter x 5 meter.

Dipintu masuk  ada empat arca di depan  dan di dalam altar ada tulisan“Eyang Panembahan Kotjo Nagoro”. Altar inilah tempat orang menjalani ritual bertapa.

"Ada pantangan yang gak boleh dilakukan di sini. Selama berada di petilasan, tidak boleh ada yang cerita tentang sejarah Pringgondani dan siapa Eyang Kaca itu. Pamali," pesan Sarwoko yang berbisik pada iNewskaranganyar.id

Ya, Sarwoko adalah salah satu pengunjung yang dikenal inewskaranganyar.id selama perjalanan menuju lokasi pertapaan.

Sosok pria paruh baya inilah yang menemani iNewskaranganyar.id menuju Pringgondani. Sepanjang jalan dirinya banyak bercerita terkait pertapaan Pringondani.

Sarwoko adalah warga Ngawi, Jawa Timur. Dirinya  mengaku rutin ke lokasi pertapaan.

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut