KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Wahana wisata berbasis alam di kaki Gunung Lawu, tepatnya di kawasan Tahura KGPAA Mangkunegara I, Tenggir Park, kembali dibuka untuk umum setelah dua tahun ditutup karena pandemi Covid-19.
Wahana yang menempati lahan seluas 12 hektar serta berada dekat dengan Candi Sukuh ini mengambil konsep berbeda untuk menarik wisatawan.
Dengan mengusung konsep back to nature, pengelola menambah Tenggir Glamping,Coffe and Eatery, taman bunga, robot Dinosaurus untuk berswafoto, melengkapi kawasan Tenggir Park.
Saat Launching kembali dibukannya Tenggir Park dengan wahana wisata baru lainnya Tenggir Glamping dan Tenggir Coffee, anggota DPR RI Paryono mengatakan, wahana ini sebenarnya secara resmi telah dibuka pada 2019.
Baru berjalan satu tahun, tepatnya di 2020, badai pandemi Covid-19 melanda. Tenggir Park yang baru saja dibuka ini pun jelas terkena hantaman badai tersebut. Dan akhirnya diputuskan untuk ditutup hingga badai Covid-19 berlalu.
"Tenggir Park ini sebenarnya sudah dibuka 2019 terus terpaksa di tutup karena Covid. Padahal, saat itu sebelum ditutup, jumlah pengunjungnya tiap minggu bisa mencapai 2000 orang. Biar sudah ditutup selama dua tahun nombok. Uang terus keluar, untuk memelihara pohon-pohon yang ada,"ujar Paryono, yang juga mantan Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar ini, Sabtu (29/7/2023).
Ia mengatakan, selama penutupan, perawatan pohon diareal Tenggir Park ini terus dilakukan. Termasuk membangun kembali Tenggir Park dengan menambah Tenggir Glamping inipun dilakukan sejak enam bulan lalu, dan terbangun enam unit Glamping.
Tenggir Park Usai Dua Tahun Tutup Dihantam Pandemi Covid19 (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Menurutnya masih kurang 15 unit lagi yang kini siap dibangun. Tenggir Glamping akan memberikan sensasi tersendiri bagi pengunjung untuk menikmati suasana menginap di tengah hutan.
"Saya itu asli dari sini (Berjo). Waktu kecil saya sering banget main di hutan ini. Saya ingin ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini menjadi kawasan wisata yang layak dikunjungi,"ujar dia.
Pengelola Tenggir Park yang juga putra Paryono, Disa Ageng Alifven mengatakan fasilitas yang tersedia cukup lengkap,dan sangat memanjakan pengunjung dengan berbagai fasilitas.
Untuk menikmati suasana alam yang sejuk dan dingin sudah tentu bisa dinikmati pengunjung. Karena memang Tenggir Glamping ini terletak di lereng Gunung Lawu.
Selain suasana alam, pengunjung juga mendapatkan fasilitas breakfast untuk dua orang, water heather dengan rasa menginap di hotel bintang tiga. Harga setiap unit Glamping yang ditawarkan Rp450.000 untuk weekdays dan Rp550.000 saat weekend.
"Yang kami jual itu memang suasana alam. Jadi menginap sambil menyantap makan-makanan khas jawa, pengunjung bisa dengan tenang menikmati suasana di tengah hutan. Melepaskan kepenatan kerja, kemacetan lalu lintas dengan berlibur di Tenggir Glamping ini. Karena memang Tenggir Glamping menyasar komunitas maupun keluarga yang ingin menginap dengan beragam fasilitas,"terangnya.
Editor : Ditya Arnanta