KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Puluhan warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang berasal dari tujuh komunitas menyambangi Desa Buntar, Mojogedang, Karanganyar untuk bertemu keluarga serta korban tabrak lari yang terjadi di Sragen, Jawa Tengah.
Dalam kejadian tabrak lari di Sragen, dua anggota perguruan silat yang bernama Kordiyanto (21) meninggal dunia dan Topik Mulya Pradana (18) mengalami luka-luka itu tinggal.
Pantauan iNewskaranganyar.id, kedatangan puluhan warga PSHT yang datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat, sekira pukul 16.30 WIB ke Desa Buntar, Mojogedang, Karanganyar itu mendapatkan pengawalan ketat dari aparat Kepolisian setempat.
Tujuh komunitas itu di antaranya Komando Barisan Terate (Kobaret), Debu seribu Eksekutor, Mantan Napi PSHT (Manaphster), Tebas Terate, Team 24 Eksekutor Soloraya, Terjal karanganyar dan Temu Roso Soloraya.
Kedatangan puluhan warga PSHT untuk memberikan dukungan kepada korban selamat maupun keluarga korban yang meninggal dunia. Selain dukungan juga memberikan donasi bagi korban.
Ketua Tim Advokasi Kobaret Soloraya, Kusumo Putro mengatakan kedatangannya untuk memberikan dukungan kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan.
"Kami menjalankan amanah persaudaraan dan merasakan ikut berduka atas kejadian yang menimpa warga PSHT Ranting Mojogedang.Kami ingin memberikan support dan doa," papar Kusumo usai memberikan santunan, Jumat (10/2/2023).
Ia menambahkan sebagai satu saudara, satu rasa, satu hati saling bantu inilah yang mendasari kedatangan mereka kerumah saudara mereka satu PSHT untuk memberikan bantuan sumbangan untuk pengobatan korban selamat. Bantuan donasi juga diberikan untuk korban yang meninggal.
"Untuk itu hari ini kami datang rombongan dari 7 komunitas memberikan sedikit sumbangan untuk meringankan keluarga,"ujar Kusumo.
Editor : Ditya Arnanta