Selain menggangu kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar, banjir juga memungkinkan merusak sarana dan prasarana sekolah, seperti meja, kursi, lemari, hingga peralatan elektronik.
"Meja dan kursi yang terbuat dari kayu menjadi rusak, serta ada lemari yang terbuat dari besi juga keropos, tembok juga pada rapuh karena sering terkena air. Apalagi air di sini kan asin," tutur dia.
Sementara, Sindi Aulia, salah satu siswa kelas V SDN 1 Cangkring, mengaku tidak nyaman dengan kondisi banjir yang saat ini menggenangi sekolah mereka.
"Saya belajar tidak nyaman, karena sekolahnya kebanjiran, jadi pada basah," ucap dia.
Sindi hanya bisa berharap, banjir tersebut segera surut, agar kegiatan sekolahnya dapat kembali normal seperti sebelumnya.
Rob yang melanda wilayah Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tidak hanya merendam jalan dan rumah saja. Namun, sejumlah fasilitas umum juga tergenang banjir rob, termasuk gedung sekolah.***
Editor : Ditya Arnanta