Kasi Pelayanan Desa Ngargoyoso, Suparno mengutarakan sedikitnya 15 rumah warga yang terdata terdampak longsor.
Dengan perincian dua rumah di Dusun Sengon, dua rumah di Dusun Geger, satu rumah di Sidorejo 1, satu rumah di Dusun Sidorejo 2, tiga rumah di Dusun Tlobo dan empat rumah di Mlokolegi dan dua rumah di Guntur.
"Data sementara ada 15 rumah rusak. Rusak ringan, sedang hingga berat," kata dia.
Selain menutup akses jalan antar desa dan antar Kecamatan, belasan rumah di Ngargoyoso itupun rusak dan ada yang tertimbun longsoran (Foto: Ist)
Selain menutup akses jalan antar desa dan antar Kecamatan, belasan rumah di Ngargoyoso itupun rusak dan ada yang tertimbun longsoran (Foto: Ist)
Mayoritas kerusakan itu, ungkap Suparno, terkena material longsoran. Kemudian rusak sedang hanya sebagian bangunan rusak tertimpa longsoran seperti bagian dapur. Untuk korban jiwa, tidak ada sama sekali.
"Rumah dengan kerusakan berat tak bisa lagi digunakan dimana rumah jebol hingga tertutup material longsoran itu milik Sutarjo, warga di Dusun Sejambe, Ngargoyoso. Akibatnya, rumah itu tak bisa ditempati,"ungkap Suparno.
Untuk sementara, pemilik rumah mengungsi kerumah warga yang tak terkena dampak.
Sementara itu Staf Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Ngargoyoso, Sri Sumarwan mengatakan masih ada akses jalan penghubung Ngargoyoso dan Jenawi yang hingga kini masih terputus dan belum bisa dilalui.
Proses pembersihan material melibatkan berbagai unsur dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), berbagai organisasi sukarelawan, Polisi dan TNI masih berjalan.
"Masih ada akses jalan penghubung yang belum bisa dilalui. Akses jalan itu Ngargoyoso-Jenawi yang sampai sekarang masih putus. Masih pembersihan lokasi,"ujarnya. ***
Editor : Ditya Arnanta