KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Akses jalan penghubung antar dusun dan desa Sidorejo, Ngargoyoso, Karanganyar tertutup tanah bukit menyusul bencana longsor saat hujan mengguyur wilayah tersebut.
Tak hanya menutup ruas jalan penghubung, longsoran itupun merusak bangunan rumah penduduk yang letaknya berada di tepat dibawah bukit yang longsor. Sedikitnya belasan rumah dilaporkan rusak ringan hingga berat.
Pembersihan longsoran itupun dilakukan warga. Sejak pukul 7.00 WIB, warga dibantu para relawan bahu membaku menyingkirkan tanah longsoran yang menutupi akses jalan. Usaha ini dilakukan, agar akses jalan yang tertutup longsoran bisa dilalui kembali.
Pembersihan tanah longsoran menggunakan peralatan seadannya. Pasalnya, untuk mendatangkan alat berat, sulit untuk dilakukan.
Sebab, Akses menuju lokasi longsoran ini cukup terjal dan licin. Ditambah dengan medan jalan tanjakan yang sangat curam di kanan kiri diapit jurang.
Tak hanya menyingkirkan tanah longsoran agar akses jalan penghubung natar desa di Ngargoyoso ini bisa kembali dilalui, wargapun membenahi rumah warga yang rusak akibat tanah longsor.
Ketua RT 004 RW 004 Sidorejo, Ngargoyoso, Widodo mengakui tertutupnya akses jalan penghubung ini membuat desa mereka saat kejadian, Selasa 13 Desember 2022 menjadi terisolir.
Wargapun tak bisa berbuat banyak. Untuk menyingkirkan tanah longsoran saat malam kejadian jelas tidak mungkin. Selain gelap dan tak ada lampu penerang, dikhawatirkan terjadi longsoran susulan.
"Kejadiannya itu saat magrib. Tanah ini langsung menutup akses jalan. Jadi semalaman akses jalan tertutup. Baru bisa dibersihkan hari ini," papar Widodo, Rabu (14/12/2022).
Akhirnya, setelah dilakukan pembersihan secara gotongroyong, akses jalan yang sempat membuat desa Sidorejo terisolir, bisa kembali dibuka untuk umum. Namun, meski sudah bisa dilalui, Widodo meminta agar pengguna jalan untuk berhati-hati lantaran kondisi jalan licin dan curam.
"Jalannya licin dan banyak lempung,hati-hati kalau melintas jalur ini," katanya.
Kasi Pelayanan Desa Ngargoyoso, Suparno mengutarakan sedikitnya 15 rumah warga yang terdata terdampak longsor.
Dengan perincian dua rumah di Dusun Sengon, dua rumah di Dusun Geger, satu rumah di Sidorejo 1, satu rumah di Dusun Sidorejo 2, tiga rumah di Dusun Tlobo dan empat rumah di Mlokolegi dan dua rumah di Guntur.
"Data sementara ada 15 rumah rusak. Rusak ringan, sedang hingga berat," kata dia.
Selain menutup akses jalan antar desa dan antar Kecamatan, belasan rumah di Ngargoyoso itupun rusak dan ada yang tertimbun longsoran (Foto: Ist)
Selain menutup akses jalan antar desa dan antar Kecamatan, belasan rumah di Ngargoyoso itupun rusak dan ada yang tertimbun longsoran (Foto: Ist)
Mayoritas kerusakan itu, ungkap Suparno, terkena material longsoran. Kemudian rusak sedang hanya sebagian bangunan rusak tertimpa longsoran seperti bagian dapur. Untuk korban jiwa, tidak ada sama sekali.
"Rumah dengan kerusakan berat tak bisa lagi digunakan dimana rumah jebol hingga tertutup material longsoran itu milik Sutarjo, warga di Dusun Sejambe, Ngargoyoso. Akibatnya, rumah itu tak bisa ditempati,"ungkap Suparno.
Untuk sementara, pemilik rumah mengungsi kerumah warga yang tak terkena dampak.
Sementara itu Staf Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Ngargoyoso, Sri Sumarwan mengatakan masih ada akses jalan penghubung Ngargoyoso dan Jenawi yang hingga kini masih terputus dan belum bisa dilalui.
Proses pembersihan material melibatkan berbagai unsur dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), berbagai organisasi sukarelawan, Polisi dan TNI masih berjalan.
"Masih ada akses jalan penghubung yang belum bisa dilalui. Akses jalan itu Ngargoyoso-Jenawi yang sampai sekarang masih putus. Masih pembersihan lokasi,"ujarnya. ***
Editor : Ditya Arnanta