KARANGANYAR,iNewskaranganyar.id - Pesona Gunung Lawu menarik banyak pendaki untuk datang dan menikmati keindahannya. Berbeda dengan kebanyakan gunung di Indonesia, Gunung yang memiliki nama asli Wukirmahendra ini memiliki tiga puncak utama.
Dimana, ketiga puncak gunung pemisah dua provinsi ini, Jawa Tengah dan Jawa Timur di percaya sebagai sumber budaya dan sangat di sakralkan oleh sebagian masyarakat Jawa.
Meski saat ini alam di puncak Gunung yang dianggap pakunya pulau Jawa ini dalam kondisi tidak bersahabat, namun pesonanya tidak luntur begitu saja. Daya tariknya tetap di ganrungi para pendaki dan peziarah.
Gunung Lawu banyak menyimpan kisah mistik yang sulit di terima dengan penalaran manusia. Mulai dari lereng hingga puncaknya, aura mistik sangat terasa. Aura mistik yang begitu kuat di gunung ini diakui oleh semua orang yang pernah naik hingga ke puncak Gunung Lawu.
Gunung ini pun dianggap sebagai tempat muksanya atau lenyapnya Raja Majapahit terakhir, Prabu Brawijaya V dan abdi dalem setiannya, Sabdo Palon Naya Genggong.
Konon, Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan (menghilangnya) Prabu Brawijaya, Harga Dumiling diceritakan sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon yang merupakan abdi setia dari Prabu Brawijaya, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang meditasi pagi penganut kejawen. Jadi jangan heran, di Gunung Lawu banyak petilasan dianggap sakral yang dihubungkan dengan Brawijaya V.
Rifan Fernandi salah satu anggota rescue Karanganyar Emergency yang sering kali naik ke puncak Lawu mengaku setiap bulan Suro, banyak pendaki dari berbagai wilayah di tanah Jawa naik. Rifan pun sepakat, Gunung yang menyerupai Budha tidur dari kejauhan ini penuh dengan seribu misteri. Banyak beredar cerita mistis seputar gunung Lawu yang sering mendengar suara aneh di seputar gunung Lawu.
Editor : Ditya Arnanta