get app
inews
Aa Read Next : Bolehkah Umat Muslim Ikut Merayakan Pergantian Tahun Baru Masehi?

Kisah Sejarah, Mengapa Perjanjian Rasulullah SAW dengan Kaum Yahudi Dinamakan Piagam Madinah

Senin, 01 Agustus 2022 | 06:12 WIB
header img
Ahli hukum Islam Inggris berdarah India, Muhammad Hamidullah bahkan menyebut Piagam Madinah sebagai konstitusi demokratis modern pertama di dunia (Foto:ilustrasi/Sindonews)

KARANGANYAR,iNews.id - Piagam Madinah adalah konstitusi negara tertulis pertama di dunia. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah membuatnya 15 abad lalu. Konstitusi tertulis ini dikenal dengan Piagam Madinah (Shohifatul Madinah) atau disebut Madinah Charter.

Ahli hukum Islam Inggris berdarah India, Muhammad Hamidullah bahkan menyebut Piagam Madinah sebagai konstitusi demokratis modern pertama di dunia.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah membuatnya 15 abad lalu. Konstitusi tertulis ini dikenal dengan Piagam Madinah (Shohifatul Madinah) atau disebut Madinah Charter. 

Dr Muhammad bin Fariz al-Jamil, dalam bukunya berjudul "Nabi Muhammad dan Yahudi Madinah" mengutip Ibnu Ishaq menuturkan bahwa ketika tiba ke Madinah, Rasulullah menulis sebuah dokumen untuk kaum Muhajirin dan Anshar berisi perjanjian damai dengan orang-orang Yahudi. 

"Isinya antara lain pengakuan atas agama dan harta benda mereka, yang disertai syarat-syarat dari dan untuk mereka dalam lingkup komunitas yang tinggal di satu kota," ujar Dosen Sejarah dan Peradaban Islam di Fakultas Adab Universitas al-Malik Saud Riyadh ini.

Sementara Ibnu Qayyim al-Jauziyah menuturkan bahwa saat Rasulullah tiba di Madinah, orang-orang kafir terpilah menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok yang berdamai dengan Nabi dengan syarat tidak memeranginya serta tidak membantu dan bersekutu dengan musuhnya, sehingga darah dan harta mereka dilindungi, yaitu orang-orang Yahudi.

Kedua, kelompok yang memerangi dan memusuhi Nabi. Dan ketiga, kelompok yang membiarkan Nabi, dalam arti tidak membuat perjanjian damai dan juga tidak memeranginya,sebab mereka menunggu perkembangan kondisi beliau dan para musuhnya. Muhammad bin Fariz dalam buku yang berjudul asli 

"An-Nabi wa Yahid al-Madinah, Dirasah Tabliliyah li Alagah ar-Rasul bi Yahud al-Madinah wa Mawaqif al-Mustasyriqin Minha" dan diterjemahkan Indi Aunullah menganggap jelas sudah alasan Nabi Muhammad berdamai dengan kaum Yahudi Madinah. 

"Beliau membuat dokumen perdamaian antara pihak muslimin dan pihak mereka. Saat itu terdapat tiga kelompok Yahudi di sekitar Madinah: Bani Qainuga, Bani Nadhir, dan Bani Quraizhah,” ujarnya. 

Perjanjian antara Nabi Muhammad dan kaum Yahudi Madinah yang paling monumenal adalah Piagam Madinah. Lalu, mengapa disebut Piagam Madinah dan bukan Piagam Yatsrib? 

"Dua nama ini sama-sama kuno," ujar Muhammad bin Fariz. Yatsrib, seperti diklaim salah satu sumber, adalah nama kuno yang berasal dari Yatsrib bin Qaniyah bin Mahlail bin Irm, salah satu cucu Nabi Nuh, karena dialah orang Arab pertama yang tinggal di sana. 

Editor : Ditya Arnanta

Follow Berita iNews Karanganyar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut