Konon pengarang kitab Pararaton kurang teliti mengisahkan adanya tujuh tumbal nyawa dari keris tersebut. Mengingat Tohjaya, yang dikabarkan tertusuk oleh keris Mpu Gandring, ternyata tewas tertusuk tombak.
Ken Arok pun harus meregang nyawa dengan keris maut tersebut. Ia tewas tertusuk keris yang dibelinya sendiri dari Mpu Gandring. Konon Ken Arok tewas saat tengah makan di ruang makan istananya. Ia tewas ditikam oleh abdi pengalasan yang diperintahkan oleh Anusapati.
Ken Arok pun dikisahkan tewas pada Kamis pon Minggu Landhep tahun Saka 1170 atau 1247 Masehi sebagaimana dikisahkan Serat Pararaton atau 1227 Kakawin Negarakertagama. Usai tewasnya Ken Arok ini Anusapati akhirnya naik tahta sebagai raja di Tumapel. Ia bergelar Bhatara Anusapati.
Setelah sekian banyak orang yang tewas akibat keris itu. Tak diketahui lagi keberadaan keris maut tersebut. Beberapa cerita menyebut keris itu lenyap dalam kawah Gunung Kelud. Namun ada beberapa yang mengisahkan bahwa keris itu terpendam di dalam tanah dan menunggu pemilik barunya.
Editor : Ditya Arnanta