"Tidak ada sekat sama sekali. Karena rumahnya kecil,tempat untuk tidur dan masak menjadi satu. Sangat memprihatinkan," ujar Bagus Selo.
Dengan menggandeng relawan yang ada mereka bergotong royong untuk membangun MCK yang lebih layak. Untuk bedah rumah, mungkin ada sedikit kendala, karena kedua orang tua Aira hanya mengontrak. Sehingga harus mendapatkan ijin dari pemilik rumah.
Kisah bayi Aira yang lahir 2 Apri 2021 mengalami bocor jantung. Diketahui pertumbuhan Aira sudah terlihat lambat pertumbuhan,sejak usia 3 bulan. Di usianya yang kini menginjak 15 bulan berat badannya hanya 5,3 kilogram.
Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo menyambangi Bayi Jantung Bocor (Foto:iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Ketua DPRD Karanganyar Bagus Selo menyambangi Bayi Jantung Bocor (Foto:iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Keterbatasan ekononomi keluarganya membuat pengobatan Aira menjadi kendala. Menurut ibunda Aira, kondisi putrinya yang belum mendapatkan perawatan maksimal selain karena keterbatasan biaya, tim dokter belum berani mengambil tindakan.
"Harusnya Aira menjalani CT scan untuk mengetahui seluruh kondisi fisik Aira. Namun berat badan Aira hanya 5 kilo menjadi kendala,karena untuk menjalani CT Scan bobotnya minimal 10 Kg," ucap Dian, ibu Aira.
Sementara itu Kepala Desa Sukosari Kecamatan Jumantono Sulardi menuturkan, pihaknya selama ini telah memberikan bantuan kepada orang tua Aira. Bantuan yang diberikan tersebut berupa bantuan sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta KIS.
“Bantuan sudah kita berikan. Hanya saja memang KIS tidak dapat mengcover penyakit kelainan jantung Aira,"terang Sulardi.
Ditempat sama, Ketua Fraksi PDIP DPRD Karanganyar Latri Listyowati mengatakan fraksi PDIP selalu berkomitmen untuk membantu baik material ataupun kebijakan fraksi pads nasib Aira dan keluarga yang hidupnya sangat kekurangan.
"Kami sudah sampaikan pada keluarga Aira agar jika memiliki kendala pengobatan ataupun membutuhkan bantuan finansial Fraksi PDIP siap untuk gotong royong membantu," tandasnya.
Editor : Ditya Arnanta