Banyak cerita tentang keberhasilan RPKAD dalam memukul mundur pasukan Gurkha kembali ke perbatasan Malaysia.
Menurut M Aidi, sejumlah tetua adat Dayak Iban menceritakan kisah-kisah heroik pasukan RPKAD yang kala itu dapat membuat pasukan Gurkha lari tunggang langgang.
"Karena ada dari para tetua adat yang saat itu masih belia, ikut terjun membantu Pasukan Baret Merah dalam mencari jejak dan memandu pasukan memasuki perbatasan Malaysia," kata dia, kepada Sindonews.
Salah satu yang diceritakan tetua Suku Dayak Iban di Kalimantan adalah keterkejutan Gurkha ketika menghadapi serangan tiba-tiba dari RPKAD yang muncul dari semak-semak dan pohon.
Padahal saat itu banyak pasukan Gurkha yang dikerahkan. Namun, karena kerja sama yang dilakukan RPKAD dengan warga Suku Dayak Iban, pasukan Gurkha dapat dipukul mundur.
Selain pertempuran dengan pasukan Gurkha, Kopassus juga sempat bertempur dengan pasukan elite asal Inggris, Special Air Service (SAS). Pada April 1965, TNI mengirimkan batalyon 2 RPKAD ke Balai Karangan, Kalimantan Barat untuk menghancurkan pos musuh yang hanya terletak sekitar 1 kilometer di Desa Mapu.
Pos ini sering digunakan tentara Inggris untuk menyusup ke wilayah Indonesia. Bersama tentara Inggris, pos tersebut juga dijaga oleh satu kompi British Paratrooper dan beberapa personel SAS.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait