Boby mengibarkan di sepakbola, atasan nya itu berada di posisi striker atau penyerang.
Awalnya, Boby mengakui kaget dengan kepemimpinan Prihanto. Bagaimana tidak, pimpinannya itu tak kenal jam kerja.
Jam berapapun, bila ada gangguan saluran air, Prihanto tak hanya meminta karyawannya turun.
Tapi, dia sendiri juga turun ke lapangan ikut terjaga dengan para karyawan memperbaiki saluran air yang mengalami gangguan.
"Awalnya kaget dengan sistem kerjanya yang cepat. Jam berapapun, bila ada kabar saluran air gangguan, beliau langsung turun sendiri. Jadi tidak memerintahkan anak buahnya turun. Karena prinsip beliau, jangan sampai pelanggan kecewa,"papar Boby.
Namun lambat laun, Boby mengakui bisa mengikuti irama Prihanto yang sudah dua periode memimpin PUDAM Tirta Lawu. Bahkan, Boby sendiri mengakui kalau dirinya pernah mendapat hukuman dari Prihanto.
Selama berapa bulan, dirinya dipindah untuk menjaga reservoir di daerah Colomadu. Padahal rumahnya sendiri jauh dari daerah Colomadu.
"Saya pernah dapat hukuman dipindahkan kebagian reservoir beberapa bulan di daerah Colomadu. Terus dipindahkan lagi dan lagi, hingga akhirnya saya dipindahkan ke kantor pusat dan ditempatkan di bagian keuangan,"terangnya.
Hukuman itupun diterapkan pada semua level jabatan di PUDAM Tirta Lawu. Tak heran sudah banyak karyawan PUDAM Tirta Lawu yang dirumahkan karena melanggar kedisiplinan.
Namun karena kedisiplinan yang diterapkan Prihanto itulah, diakui Boby, kesejahteraan karyawan mengalami kenaikan.
Bahkan beberapa tahun ini, secara bergiliran, para karyawan diberangkatkan Umroh ke Tanah Suci.
"Alhamdulillah, tak hanya level pimpinan. Ditingkat bawah pun, gaji para karyawan mengalami kenaikan. Dan, secara bergiliran karyawan diberangkatkan Umroh,"terangnya.
Boby bersyukur memiliki pimpinan yang peduli dengan karyawan dan perusahaan.
Bahkan melalui bisnis es kristal, saat ini banyak orang yang mendapatkan penghasilan dengan ikut berjualan es kristal produksi PUDAM Tirta Lawu.
(Tamat) ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait