BOYOLALI, iNewskaranganyar.id - Hutan Gunung Merbabu terbakar. Hingga saat ini kobaran api belum bisa dikendalikan.
Terbakarnya hutan di Gunung Merbabu ini disebabkan cuaca panas yang cukup ekstrem. Awal mula kebakaran terjadi di hutan yang dekat dengan pemukiman warga, tepatnya Desa Sokowolu, Kabupaten Semarang, Jateng.
Kencangnya angin pegunungan yang berhembus, membuat kobaran api terus meluas hingga mencapai puncak Gunung Merbabu.
Ada lima fakta dari kebakaran hutan di Gunung Merbabu
1. Kobaran Api Meluas
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB yang diterima pukul 08.12 WIB tercatat lahan Taman Nasional Gunung Merbabu terbakar seluas 489,07 hektar.
Api kemudian menyebar hingga Puncak Syarif dan Puncak Suwanting di wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Sementara lahan terbakar di wilayah Kabupaten Boyolali terpantau dalam skala kecil. Sabana 2 yang berada di wilayah Selo, Boyolali terpantau masih aman.
2. Jalur Pendakian Ditutup
Kebakaran hutan di Gunung Merbabu menyebabkan jalur pendakian ke puncak Gunung dari beberapa titik diantaranya Selo, jalur Suwanting, jalur Wekas, jalur Cunthel, dan jalur Thekelan untuk sementara ditutup.
Penutupan jalur pendakian, selain bisa membahayakan para pendaki, penutupan itu pun ditujukan agar tim gabungan yang diterjunkan bisa konsentrasi penuh memadamkan kobaran api.
3. Warga Mengungsi
Kebakaran hutan di gunung Merbabu menyebabkan sebanyak 91 jiwa yang terdiri dari orang tua dan anak-anak mengungsi.
Mereka mengungsi di Balai Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Dari jumlah tersebut 47 orang berasal dari Dusun Gedong dan 44 orang asal Dusun Ngaduman, Kecamatan Getasan.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait