KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Ketua Askab PSSI Karanganyar Prihanto mengatakan keputusannya menggelar terlebih dahulu liga Profesional dibandingkan kompetisi liga SSB merupakan bagian tersulit yang harus diambilnya.
Pasalnya, bagiakan dua mata pisau, tidak mungkin baginya untuk menggelar dua kompetisi sekaligus. Dengan keterbatasan dana yang dimilikinya, sulit bagi Askab PSSI untuk menggelar dua kompetisi sekaligus.
Hal itu diungkapkan Prihanto menanggapi permintaan Wakil Ketua DPRD Toni Hatmoko agar kompetisi Liga SSB inipun digelar.
"Saya sangat mengaspresiasi apa yang diutarakan Wakil Ketua DPRD Toni Hatmoko. Tapi karena keterbatasan dana yang dimiliki, bagaikan dua mata pisau tidak mungkin kami menggelar dua kompetisi sekaligu. Karena itu, saya memutuskan untuk terlebih dahulu menggelar liga profesional dulu. Baru, setelah liga profesional berjalan, kita gelar liga SSB,"papar Prihanto saat ditemui iNewskaranganyar.id, Sabtu (08/7/2023)
Menurutnya, secara administrasi semua klub di Karanganyar yang semula tidak terdata sama sekali, di masa kepemimpinannya semuannya terdata. Sehingga, dengan terdatannya semua klub di karanganyar, termasuk tempat latihan para Klub, bisa menjadi bank data tersendiri bagi Askab PSSI.
"Secara administrasi semua klub sudah terdata. Jadi kita tahu berapa jumlah klub, dimana lapangan para klub ini berlatih. Kalau sebelumnya itukan berapa ju,lah klub dan dimana tempat latihannya, tidak terdata,"terangnya.
Ia mengatakan, dengan langkah menggelar liga Profesional terlebih dahulu, animo masyarakat di Karanganyar terhadap sepakbola semakin tumbuh. Ini ditandai dengan banyaknya turnamen-turnamen sepakbola yang digelar. Dari tingkat Kabupaten hingga tingkat Desa.
"Animo masyarakat Karanganyar terhadap sepakbola saat ini mulai tumbuh,"ungkap Prihanto.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait
