Sholat Id di Ponpes Al Zaytun Bikin Heboh, Ini Kata Ketua MUI Indramayu

Andrian Supendi/Bramantyo
Sholat Id di Ponpes Al Zaytun Bikin Heboh, Ini kata Ketua MUI Indramayu (Foto: Tangkapan Layar Instagram @kepanitiaanalzaytun)

INDRAMAYU,iNewskaranganyar.idMajelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu menanggapi tata cara pelaksanaan sholat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun, yang tengah menjadi sorotan publik. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu, KH Satori, mengaku sama sekali tidak paham tata cara peribadatan yang dilaksanakan di Ponpes Al Zaytun Indramayu, termasuk dalam pelaksanaan sholat Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Kami ulama di Indramayu tidak memahami alur pemikiran mereka, tidak tahu apa mahzabnya. Memang Islam Alzaitun berbeda dengan Islam pada umumnya, bahkan di dunia sekalipun. Mereka sama muslim, tapi ekslusif dan tertutup," papar Satori, Selasa (25/4/2023).

Terkait viralnya sholat Idul Fitri 1444 H di Ponpes Al Zaytun, Satori menjelaskan jamaah perempuan tidak boleh di depan barisan jamaah laki-laki. karena memang secara syariat telah diajarkan Rasullullah.

Selain itu,ungkap-Satori, shaf sholat berjamaah juga seharusnya rapat. Pasalnya, saat ini pandemi Covid-19 sudah berakhir sehingga semestinya tidak ada lagi jaga jarak di antara shaf sholat.

"Kalau secara hukum sholatnya sah. Karena yang penting dalam sholat itu, asal syarat dan rukunnya terpenuhi maka dinyatakan sah. Hanya saja aturan-aturan Rasullullah yang sunah-sunahnya yaitu meluruskan dan merapatkan barisan, serta posisi perempuan harus dibelakang laki-laki itu tidak dilakukan oleh Al Zaytun,"terangnya..

Ia mengaku tidak bisa mengatakan pihak Al Zaytun benar atau tidak benar, ataupun sesat atau tidak sesat. Pasalnya, hal itu akan menimbulkan konflik horizontal dan perdebatan yang tidak berkesudahan.

"Baru ada di dunia ini ada orang sholat pakai jas dan dasi yang terkesan berlebihan. Padahal kalau sholat kan semestinya pakai libasuttaqwa (baju-baju ketaqwaan), bukan baju dinas kenegaraan," terangnya.

Karena itu, pihaknya menyerahkan persoalan Alzaitun pada MUI provinsi dan pusat. Pasalnya, MUI Kabupaten Indramayu tidak bisa berbuat banyak.

"Kami yang di daerah tidak punya power untuk mempengaruhi Alzaitun. Kalau istilah orang bertanding kami MUI Indramayu bukan lawan. Lawannya MUI provinsi atau pusat," tegas dia.

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network