Ia mengaku tidak bisa mengatakan pihak Al Zaytun benar atau tidak benar, ataupun sesat atau tidak sesat. Pasalnya, hal itu akan menimbulkan konflik horizontal dan perdebatan yang tidak berkesudahan.
"Baru ada di dunia ini ada orang sholat pakai jas dan dasi yang terkesan berlebihan. Padahal kalau sholat kan semestinya pakai libasuttaqwa (baju-baju ketaqwaan), bukan baju dinas kenegaraan," terangnya.
Karena itu, pihaknya menyerahkan persoalan Alzaitun pada MUI provinsi dan pusat. Pasalnya, MUI Kabupaten Indramayu tidak bisa berbuat banyak.
"Kami yang di daerah tidak punya power untuk mempengaruhi Alzaitun. Kalau istilah orang bertanding kami MUI Indramayu bukan lawan. Lawannya MUI provinsi atau pusat," tegas dia.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait