SOLO, iNews.id – Analisa merupakan faktor yang cukup diperhitungkan dalam dunia trading, termasuk trading forex.
Para trader seringkali mengalami kebingungan tentang analisa. Hal itu terjadi lantaran minimnya informasi dan pemahaman yang dimiliki oleh para trader pemula.
Analisa Teknikal merupakan salah satu yang sering digunakan para trader, selain analisa lain seperti Analisa Fundamental, dalam membaca pergerakan pasar.
Kali ini akan dibahas secara khusus mengenai Analisa Teknikal. Sebab analisa teknikal merupakan analisa yang paling akrab digunakan oleh para trader dalam memprediksi arah dinamika harga.
Founder NS Trade System, Narko Santoso membagikan informasi mengenai Analisa Teknikal ini.
Pemahaman dasar Analisa Teknikal
Analisa Teknikal adalah analisa yang memakai acuan pergerakan harga sebelumnya untuk menemukan peluang transaksi.
Analisa Teknikal memiliki 3 prinsip:
Market action discounts everyting
Pergerakan harga (price action) cenderung mencerminkan informasi yang beredar di pasar.
Dari pergerakan harga itu sendiri, Anda tidak perlu dipusingkan oleh berita atau rumor.
Price move in trend
Berarti bahwa pergerakan harga cenderung bergerak dalam arah (tren) tertentu. Arahnya bisa naik, turun atau datar-datar saja.
History repeats itself
Pergerakan harga cenderung membentuk pola-pola tertentu.
Pola-pola ini pun memiliki kecenderungan berulang dari masa ke masa.
Dalam menggunakan Analisa Teknikal, tidak lepas dari pemanfaatan chart. Sebab dengan melihat progress chart, trader lebih gampang melihat atau memantau prediksi harga.
Chart dalam Analisa Teknikal
Penggunaan grafik merupakan salah satu cara yang paling mudah untuk memvisualkan data pergerakan harga dari masa ke masa.
Chart memiliki beberapa jenis, di antaranya:
Line chart
Line chart adalah grafik yang paling sederhana yang digambarkan sebagai garis yang menghubungkan harga-harga penutupan.
Bar chart
Chart jenis ini memberikan informasi mengenai harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah dalam satu periode waktu tertentu.
Candlestick chart
Chart jenis ini menyediakan informasi yang sama persis dengan bar chart, perbedaannya adalah pada bentuk chart ini memiliki body, yang bisa memudahkan untuk melihat pergerakan harga naik atau turun.
Memahami Analisa Teknikal juga harus mengerti tentang Support and Resistance sebagai acuan melihat pergerakan permintaan dan penawaran pasar.
Support and Resistance (SnR)
Support dan Resistance kuat kaitannya dengan hukum supply and demand. Ketika permintaan (demand) naik dan penawaran (supply) turun, maka harga akan naik (demand > supply = harga naik), level dimana harga ini bergerak naik disebut sebagai level support, sebaliknya ketika permintaan (demand) turun dan penawaran (supply) naik, maka harga akan turun (demand < supply = harga turun), level dimana harga ini bergerak turun disebut sebagai level resistance.
Level support dan resistance tidak bersifat kekal, ada kalanya suatu level support ditembus oleh harga yang bergerak turun, sehingga ke depannya level support tersebut bisa menjadi level resistance, begitu juga sebaliknya suatu level resistance bisa ditembus oleh pergerakan harga dan level tersebut menjadi level support.
Terdapat beberapa jenis support dan resistance, di antaranya:
Support and Resistance Classical
Level support dan resistance yang didapat berdasarkan pergerakan chart yang sudah terbentuk sebelumnya dan levelnya bersifat tetap tanpa terpengaruh pergerakan harga yang akan terbentuk ke depannya.
Support and Resistance Dinamis
Level SnR nya akan selalu berubah, mengikuti pergerakan harga di market. Level support dan resistance ini bisa didapat dengan penggunaan indikator atau alat bantu analisa.
Support and Resistance Fibonacci
Dengan Fibonacci kita bisa menentukan potensial SnR yang akan datang.
Level SnR yang kita dapat sifatnya tetap, tidak seperti SnR dinamis yang mana potensi SnR akan berubah mengikuti pergerakan harga di market
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait