Pertemuan itu pun dipenuhi suara tawa keduanya. Hendropriyono memamerkan luka-luka di tangan dan pahanya saat harus berperang dengan anak buah Boong Khee Cok.
"Saya bilang, kacau ni orang, jago amat dulu. Ketawa-ketawa kita. Terus saya bilang, nih gara-gara kamu, saya luka-luka di tangan, di paha karena saya berantem sama anak buahmu. Dia malah nggak tau. Waduh, berarti yang saya lawan kemarin itu kucing kurap ya,” ujar Hendropriyono.
“Yang kita uber paling tinggi Teng Bun Ket, Ling Kek Bun, sekelasnya komandan kompi. Sedangkan dia panglima. Kita nguber-uber dia setengah mati nggak bakal ketemulah,” katanya.
Kepada Hendropriyono, Bong Khee Chok juga ikut menunjukkan bekas lukanya saat berperang melawan TNI. Mantan panglima PGRS itu mengaku terluka di tangan karena granat buatan Indonesia.
“Kata dia, nih saya luka gara-gara granat, saya mau lempar malah meledak di tangan. Granat Pindad nih,” ucapnya.
Pertemuan itu berakhir. Namun, setelah reuni mereka, Hendropriyono mengajak Bong Khee Chok ke Jakarta. Adik Bong Khee Chok, Bong Khun juga turut menyusul dari Serawak.
Mereka bertemu dengan dua jenderal Kopassus, Letjen Purnawirawan Prabowo Subianto dan Jenderal Purnawirawan Luhut Pandjaitan saat itu. Tepat saat itu, Hendropriyono ulang tahun ke-50.
Kocaknya, Prabowo Subianto dan Luhut Pandjaitan juga tidak menyangka penampilan Bong Khee Chok seperti saat itu.
“Waktu saya ulang tahun ke-50 ada Prabowo, ada Luhut, saya ajak semuanya. Saya kenalin, nih orangnya yang kita uber-uber. Terus pada bilang, begini doang. Kayak tukang arang. Ternyata dia hebat, jangan terkecoh dengan penampilan luarnya. Akhirnya pada foto bareng," ujar Hendropriyono.
Editor : Ditya Arnanta