SOLO, iNews.id - Tak terasa, hari bahagia Idayati dan Ketua MK Anwar Usman sudah di depan mata.
Berbagai persiapan pun sudah dilakukan oleh Idayati dan Anwar Usman menjelang hari pernikahan mereka berdua, salah satunya adalah melakukan gladi resik prosesi pernikahan.
Rencananya, sebelum ijab kabul, bertempat di Gedung pertemuan milik keluarga Presiden Jokowi, Graha Saba Buana, gladi bersih pernikahan Keduannya bakal digelar.
Rencananya acara latihan untuk prosesi pernikahan itu nanti bakal dihadiri langsung oleh Idayati, adik kandung Presiden Jokowi. Bahkan ketua MK Anwar Usman itupun wajib hadir dalam gladi bersih nanti.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarsari, Arbain Basyar, mengatakan gladi bersih digelar untuk memastikan saat hari H pernikahan tidak ada kendala apapun.
Menurut Arbain, karena pernikahan ini menggunakan adat Jawa, sesuai suku dari Idayati, maka Anwar wajib mengikuti seluruh prosesi jonggolan.
"Pak Anwar harus mengikuti prosesi jonggolan.Sebenarnya jonggolan kita jadwalkan hari Sabtu (21/5/2022). Kita batalkan karena Pak Anwar ada kegiatan lain,"terang Arbain.
Sebagai informasi, jonggolan merupakan satu kegiatan dari rangkaian panjang pernikahan Jawa. Biasanya, jonggolan dilaksanakan saat keluarga mempelai wanita mengadakan acara midodareni.
Dalam pernikahan adik orang nomer satu di Republik ini dengan Ketua MK Anwar Usman, nuansa Jawa begitu mendominasi prosesi pernikahan.
Penata acara dari wedding organizer Pengantin Production, Dani Wigung sampaikan konsep pernikahan yang digelar di Graha Saba Buana kental dengan nuansa tradisional.
Menampilkan seperangkat gamelan Jawa yang dimainkan secara langsung untuk mengiringi kirab pengantin.
"Semua akan menggunakan gamelan secara live termasuk mengiringi saat kirab pengantin menuju ke acara resepsi," tuturnya.
Dalam acara resepsi yang digelar usai akad nikah akan diramaikan dengan hiburan band yang menampilkan bintang tamu penyanyi kenamaan Judika.
Informasinya mempelai akan menggunakan konsep busana pengantin Jawa Solo. Menggunakan beskap khas Solo. Demikian juga pihak keluarga juga menggunakan beskap serupa.
Editor : Ditya Arnanta