KARANGANYAR,iNews.id - Pada kisah sebelumnya dikisahkan Ryan salah satu pendaki asal Jakarta ini mendengar suara bising dari luar tenda. Pemuda ini mengira ada tim rescue yang tengah mengevakuasi tengah melintas di depan tenda dimana mereka menginap.
Karena penasara, Seperti yang dilihat karanganyar.iNews.id dari kanal Youtube Sumur Adi Wijaya, Selasa 1 Februari 2022, pemuda bernama Ryan ini keluar dari tenda. Awalnya, Ryan mencoba membangunakan kedua temannya. Tapi kedua temannya ini tak mau bangun meski sudah dibangunkan.
Saat keluar tenda, Ryan melihat ada api unggun dan orang lalu lalang. Setelah diperhatikan seperti pasar dengan berbagai macam dagangan. Dan disaat tengah memperhatikan orang berjualan, Ryan terkejut saat melihat nenek yang menawari dirinya buah di stasiun Solo Jebres ada disitu.
Dan saat melihat Ryan, nenek itu memberikan salak pada Ryan. Saat memberi salak, nenek itu berkata kembali seperti apa yang diucapkan di stasiun. Begitu salak diterima oleh Ryan, dan salah itu hendak dimakan, tiba-tiba api itu mati dan berganti menjadi obor yang sangat banyak. Dan saat itu juga, para pedagang menatap tajam ke arah Ryan.
Karena takut, Ryan pun membuang salak dan berjalan mundur ke dalam tenda. Saat hendak sampai di tenda, tiba-tiba wajah pedagang itu berubah menyeramkan. Ada yang lidahnya panjang, matanya melotot dan ada yang menenteng kepala.
Karena takut, Ryan masuk an segera menutup muka dengan menggunakan selimut miliknya dan berdoa agar pagi cepat datang. Setelah pagi, mereka pun beranjak melanjutkan perjalanan menuju puncak Hargodalem. Ryan pun tak menceritakan apa yang dilihatnya semalam di bulak peperangan.
Akhirnya, ketiga pendaki ini tiba di puncak Hargodalem. Mereka beristirahat di petilasan Prabu Brawijaya V sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak Hargo Dumiling. Sebelum naik ke puncak, mereka mampir ke warung Mbok Yem. Setelah dirasa cukup, mereka pun berangkat menuju puncak Gunung Lawu tertinggi, yaitu Hargo Dumilah.
Editor : Ditya Arnanta