KARANGANYAR, iNews.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karanganyar dalam 17 Minggu terakhir mengalami kenaikan. Tercatat terdapat 355 kasus DBD, 6 orang meninggal karena DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar Purwati, membenarkan meningkatnya kasus DBD di Karanganyar.
Dari 17 Kecamatan, kasus tertinggi berada di Kecamatan Karanganyar, dengan 77 kasus sedang kasus terendah di Kecamatan Jatiyoso, Jatipuro dan Jumapolo dengan masing-masing dua kasus.
"Kematian akibat DBD terjadi di Kecamatan Jaten, Tasikmadu, Colomadu dan Jumantono," papar Purwati pada wartawan melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (13/5/2022).
Menurut Purwati, mayoritas kasus DBD terjadi didataran rendah dengan jumlah penduduk padat.
Sehingga banyak ditemui tempat perindukan nyamuk (breeding place) dan penularan DBD sangat cepat terjadi di wilayah padat penduduk tersebut.
"Di Kabupaten Karanganyar, kasus DBD tertinggi terjadi di Kelurahan Cangakan, Kecamatan Karanganyar dengan 19 kasus,"jelasnya.
Ia menambahkan, dalam lima tahun terakhir, kasus DBD tertinggi terjadi di tahun 2019, yaitu 838 kasus. Di tahun itu terjadi peningkatan kasus yang signifikan, dari tahun 2018 yang hanya 77 kasus.
"Peningkatan kasus terjadi lebih dari 10x lipat, ini terjadi karena adanya siklus lima tahunan DBD pada tahun 2019," kata Purwati.
Pihaknya, ungkap Purwanti, telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi, penggerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak dan fogging focus di daerah-daerah prioritas.
"Pemberantasan sarang nyamuk oleh masyarakat secara serempak perlu dilakukan secara rutin dan penerapan strategi strategi pencegahan DBD di lingkungannya,"paparnya.
Editor : Ditya Arnanta