KARANGANYAR, iNews.id - Selain kasus Covid 19 yang melanda dunia, masih ada satu penyakit lain yang juga berbahaya jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan kematian. Yakni Demam Berdarah Dengue yang disingkat DBD.
Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan dari nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD meningkat saat musim penghujan tiba.
Biasanya nyamuk bersarang di daerah-daerah yang tergenang udara. Tempat yang dan kotor juga menjadi lokasi nyamuk untuk berkembangbiak.
Karena gejalanya hampir mirip dengan demam biasa, sering kali gejala diabaikan dan bahkan beberapa orang tidak tahu kalau sedang menderita DBD. Untuk itu harus menjangkau gejala DBD yang harus diwaspadai.
Ciri-ciri tersebut diantaranya kasus DBD ringan menyebabkan demam tinggi yang mirip seperti flu. Tetapi, pada kasus DBD yang sudah parah, bisa mengakibatkan pendarahan serius.
Waspada jika demam tinggi hingga 40 derajat celcius, sakit kepala disertai nyeri persendian, nyeri tulang, nyeri otot, mengalami mual dan muntah, sakit di bagian belakang mata, munculnya ruam dan bintik merah. Biasanya, gejala-gejala tersebut muncul setelah hari keempat atau hari kesepuluh pasca digigit nyamuk.
Perlu diketahui, bahwa penyakit ini jika terlambat penanganan dapat berakibat fatal. Untuk kasus DBD ringan menyebabkan demam tinggi yang mirip seperti flu.
Tetapi, pada kasus DBD yang sudah parah, bisa mengakibatkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara drastis, dan bahkan kematian.
Untuk itu, penting mengetahui gejala apa saja yang terjadi jika menderita DBD. Adapun gejalanya, yakni demam tinggi hingga 40 derajat celcius, sakit kepala disertai nyeri persendian, nyeri tulang, nyeri otot, mengalami mual dan muntah, sakit di bagian belakang mata, munculnya ruam dan bintik merah. Biasanya, gejala-gejala tersebut muncul setelah hari keempat atau hari kesepuluh pasca digigit nyamuk.
Editor : Ditya Arnanta