KARANGANYAR, iNews.id - Kegaduhan rumor matahari terbit dari barat belakangan terjadi di dunia Maya, sebab dikaitkan dengan kedatangan kiamat.
Dikutip dari AFP, Sabtu (7/5/2022), kabar tersebut menyebutkan bahwa alam semesta ini mulai bergerak aneh, dan Matahari akan terbit dari barat sebagai pertanda datangnya kiamat.
NASA pun akhirnya buka suara, mereka dengan membantah kebenaran kabar itu. Associate Administrator for Communications NASA, Bettina Inclan mengatakan, pihaknya serta peneliti lain hingga saat ini belum dapat memprediksinya.
"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," kata Bettina.
Namun, Bettina tidak menyangkal jika pembalikan kutub magnet adalah fenomena nyata yang telah terjadi berkali-kali di masa lalu, dan para ilmuwan di seluruh dunia hingga saat ini masih terus mempelajarinya.
Menurutnya, pernyataan pembalikan kutub magnet ini dapat menyebabkan Bumi berputar ke arah yang berlawanan sehingga menyebabkan Matahari terbit di barat adalah salah besar.
"Terlalu sering menjadi sasaran berita palsu dan klaim sains. Hoaks terbaru ini mirip dengan ramalan kiamat lainnya yang datang dan pergi," ujarnya.
Sebelumnya, viral narasi dengan bahasa Thailand dan Inggris yang menjelaskan kalau NASA mengumumkan kemungkinan Matahari bisa terbit dari barat yang disebabkan oleh Bumi berputar ke arah sebaliknya.
Narasi itu, sukses membuat panik banyak orang dan telah mendapat beragam respons. Tidak sedikit juga warganet yang menyebarkannya lagi sehingga makin banyak orang yang termakan kabar tersebut.
"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," bunyi narasi tersebut.
Editor : Ditya Arnanta