get app
inews
Aa Text
Read Next : Pejabat Aktif Karanganyar Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Proyek Masjid Agung Madaniyah Rp89 Miliar

Modus Penipuan Baru Jelang Iduladha, Peternak Sapi Langganan Istana Nyaris Jadi Korban

Minggu, 04 Mei 2025 | 17:52 WIB
header img
Penipuan Hewan Kurban Jelang Iduladha, Peternak Eks Pemasok Istana Jadi Target Utama (Foto: iNewskaranganyar.id/Muhammad Bramantyo)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar. id - Momentum Hari Raya Iduladha yang identik dengan peningkatan permintaan hewan kurban ternyata menyimpan ancaman serius bagi para peternak, tak terkecuali peternak skala besar sekalipun. 

Suparno (50), seorang peternak sapi terkemuka asal Desa Pandeyan, Karanganyar, yang dikenal sebagai pemasok hewan kurban untuk Presiden Joko Widodo selama masa jabatannya, nyaris menjadi korban penipuan dengan modus yang terbilang baru.

Nama Suparno mulai dikenal luas tiga tahun belakangan ini setelah kualitas sapi-sapinya diakui dan dipilih sebagai hewan kurban presiden yang kemudian didistribusikan ke berbagai penjuru negeri. Reputasi inilah yang justru dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Seminggu yang lalu, Suparno menerima pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp dari seseorang yang mengaku sebagai calon pembeli dari Jawa Timur. 

Pelaku menunjukkan minat untuk membeli seekor sapi jumbo milik Suparno dengan bobot hampir satu ton, dengan harga yang disepakati sebesar Rp138 juta ditambah ongkos kirim Rp1 juta. Total transaksi mencapai Rp139 juta.

"Awalnya saya tidak curiga karena pelaku melakukan video call, meminta melihat kondisi sapi secara langsung, bahkan mengirimkan foto bukti transfer yang tampak meyakinkan. Semuanya terlihat profesional," ungkap Suparno saat ditemui di kediamannya, Minggu (4/5/2025).

Setelah mencapai kesepakatan, Suparno mulai mempersiapkan sapi pilihannya untuk dikirim. Sebuah truk yang ternyata juga diatur oleh pelaku melalui jasa sewa daring tiba di kandangnya.

Ironisnya, saat proses pemuatan sapi ke atas truk berlangsung, salah seorang karyawan Suparno mengalami insiden nahas, tertendang sapi hingga mengalami patah tulang.

Kejanggalan mulai terkuak ketika putra Suparno hendak memeriksa apakah dana transaksi sebesar Rp139 juta telah masuk ke rekening mereka.

Anehnya, akses mobile banking mereka tiba-tiba terblokir. Upaya pengecekan melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) juga nihil, tidak ada dana yang masuk.

"Saat itu saya langsung merasa ada yang tidak beres. Nomor telepon pelaku juga sudah tidak bisa dihubungi. Beruntung, sapi belum sempat diberangkatkan. Kami langsung menghentikan seluruh proses pengiriman," jelasnya dengan nada khawatir.

Fakta yang lebih mencengangkan adalah pelaku ternyata berhasil memblokir akses mobile banking milik Suparno dengan menggunakan data pribadi korban. 

Suparno menduga kuat bahwa informasi sensitif tersebut diperoleh pelaku saat komunikasi awal transaksi, termasuk ketika pelaku menanyakan nama kedua orang tuanya.

Kejadian ini memunculkan dugaan kuat bahwa Suparno tidak hanya nyaris menjadi korban penipuan jual beli hewan kurban, tetapi juga menjadi target skimming data perbankan, sebuah praktik kejahatan siber yang semakin mengkhawatirkan.

"Saya benar-benar tidak menyangka, niatnya berjualan sapi untuk ibadah, tapi malah hampir tertipu dan datanya disalahgunakan. Saya berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi peternak lainnya," tegas Suparno.

Sopir truk yang sempat datang ke kandang Suparno mengaku hanya menerima orderan dari platform transportasi daring dan tidak mengenal identitas pemesannya. Merasa iba, Suparno memberikan sejumlah uang transport kepada sopir tersebut.

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut