Kampanye Akbar Ilyas-Tri Digelar di Depan Kantor Bupati Ganggu Layanan ASN,Knalpot Brong Mendominasi

KARANGANYAR, iNewskaranganyar. id - Pasangan calon bupati dan wakil bupati (Paslon) nomer urut 1, Ilyas Akbar Almadani dan Tri Haryadi menggelar kampanye terbuka di Alun-Alun depan Kantor Bupati Karanganyar, Kamis (21/11/2024).

Kampanye akbar paslon nomer urut 1 yang digelar didepan kantor bupati itu mengganggu aktivitas Aparatur Sipil Negara (ASN) bekerja. Tak hanya para ASN yang terganggu, pelayanan pada masyarakat itupun terganggu. 

Baca Juga

Tersangka Pengerusakan Baliho Rober Adhe Kembali Diperiksa, Kuasa Hukum Sesalkan Penyitaan Handphone

Pasalnya, gerbang utama Kantor Bupati Karanganyar yang biasanya terbuka, terpaksa ditutup.

Penutupan gerbang utama kantor bupati itu sudah dilakukan sehari, Rabu 20 November 2024, sebelum pelaksanaan kampanye akbar digelar. 

Sebagai gantinya, pihak Satpol PP yang menjaga kantor dinas bupati, membuka pintu gerbang di sebelah barat. Meski begitu, aktivitas ASN dan Masyarakat tak seperti biasa. 

Baca Juga

Emeritasi Pendeta GKJ Kismorejo Karanganyar, Ajak Jemaat Terapkan 3G

Pasalnya, pintu gerbang bagian barat, dibuka hanya setengah saja. Sehingga kendaraan yang hendak masuk, terpaksa satu persatu. 

Belum lagi, suara musik dari kampanye akbar paslon nomer urut 1 ini yang sudah digelar sejak pukul 10.00 WIB ini cukup keras. Sehingga kaca ruangan perkantoran bergetar. 

Kondisi itu masih diperparah dengan bisingnya suara knalpot. Meskipun pihak Kepolisian sudah melarang penggunaan knalpot borong, namun suara bising knalpot itu masih terdengar memekakan telinga. 

Baca Juga

Bawaslu Karanganyar Periksa 1 Kades, Diduga Kampanye Paslon Rober Adhe

"Kerja jadi tidak konsetrasi. Suara musik yang cukup keras sampai membuat kaca kantor bergetar. belum lagi suara knalpot brong yang bising sekali," ungkap salah satu ASN yang mewanti-wanti namannya tidak dipublikasikan. 

Menanggapi kampanye akbar yang digelar Alun-alun depan kantor bupati, PJ Bupati Karanganyar Timotius Suryadi mengganggu kinerja ASN mengatakan tidak menjadi masalah.

Editor : Ditya Arnanta